Mampukah Gelandang 'Double S' MU Buat Arsenal Paranoid

Kedua pemain itu disebut-sebut bisa menjadi titisan duo pemain jebolan Class of 92, Paul Scholes dan Ryan Giggs.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 20 Jul 2015, 02:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2015, 02:00 WIB
Thierry Henry
Thierry Henry (AFP)

Liputan6.com - Bastian Schweinsteiger dan Morgan Schneiderlin resmi menjadi miliki Manchester United. Mampukah mereka menjelma menjadi pemain menakutkan bagi Arsenal, sama seperti Paul Scholes dan Ryan Giggs yang merupakan momok buat The Gunners?

Mantan pemain legendaris Arsenal, Thierry Henry menyatakan kalau Scholes menjadi pemain yang ditakuti tim besutan Arsene Wenger itu. Scholes, pemain jebolan class of 92 tampil di lebih dari 700 pertandingan The Red Devils dan mencetak 155 gol selama 19 tahun berkarier bersama Setan Merah.

Gol Scholes yang paling diingat dari penggawa Arsenal termasuk Henry adalah ketika pemain berambut kriwil itu mencetak gol tunggal di semifinal Piala FA musim 2004.

Manchester United hanya menang tipis 1-0 atas Club America di Seattle Stadium.

"Setiap kali melawan MU, kami selalu mencemaskan Scholes," kata Henry, bomber asal Prancis itu. Tapi pemain yang terkenal dengan kepala plontosnya itu tidak pernah mengerti mengapa timnas Inggris tidak pernah bisa menggali potensi terbaik Scholes. "Tapi ya sudahlah," ucap Henry pasrah.

Schweinsteiger dan Schneiderlin setidaknya, bisa mengancam seperti Scholes atau Giggs. Dari data yang dilansir Squawka, Scweini terhitung pemain dengan tingkat akurasi tinggi. Sebesar 88% dan Schneiderlin 89%. Schweini termasuk jago menciptakan kesempatan, sebanyak 30 kali. Sedangkan Schneiderlin 20 kali.

Gelandang Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger, terlihat melakukan pemanasan jelang latihan di Fonte Nova Arena, Salvador, Brasil, (15/6/2014). (AFP PHOTO/Patrik Stollarz)

Melihat catatan Schweini dan Schneiderlin, tidak salah menjadikan mereka sebagai generasi penerus Scholes dan Giggs. Schweinsteiger termasuk pemain fleksibel, bisa ditempatkan bermain lebih menyerang atau cenderung bertahan. Sedangkan, Schneiderlin diplot sebagai gelandang jangkar. Dua posisi ini paling dibutuhkan MU, terutama sosok jenderal lapangan tengah. Diharapkan, Schweini bisa memainkan peran ini.

Memang, dalam urusan akurasi umpan, Scholes masih di atas Schweini dan Schneiderlin. Menurut catatan Squawka, Si Pangeran Jahe punya akurasi umpan mencapai 92%. Tapi statistik Schweini dan Schneiderlin yang mendekati Scholes, membuat mereka setidaknya mampu membuat cemas Arsenal di musim 2015-2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya