Liputan6.com, Jakarta Sejak 26 tahun lalu, Indonesia kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2015. Karena itu, turnamen bertajuk Total BWF World Championship yang digelar mulai 10-16 Agustus ini, dibuat berbeda agar meninggalkan kesan bagi pebulutangkis hingga perangkat pertandingan dari luar Indonesia yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan itu.
Kabid Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Yuni Kartika menerangkan bahwa sebagai tuan rumah, pihaknya berupaya maksimal untuk ikut mempromosikan budaya domestik. Salah satu caranya adalah memakaikan selendang khas Bali kepada seluruh wasit yang memimpin pertandingan.
"Memang tujuan kejuaraan dunia yaitu tuan rumah penyelenggara harus menampilkan nuansa dari negara yang bersangkutan. Makanya untuk welcome party sendiri kami pilih di Balai Kota dan rencananya kita bakal adakan City Tour untuk media asing," kata Yuni membuka pembicaraan kepada Liputan6.com, Rabu (12/8/2015) malam.
Advertisement
Sentuhan berbeda tak hanya pada kain yang dililitkan di pinggang para pengadil lapangan saja. Awalnya panitia telah menyiapkan penutup kepala khas Bali atau Udeng untuk wasit pria dan bunga kamboja yang bakal diselipkan di telinga wasit wanita.
"Tapi mereka merasa terganggu karena harus memakai headset, maka yang dipakai hanya selendangnya," tutur Yuni lagi.
Cara lain untuk menyebar informasi tentang profil tuan rumah adalah dengan memberikan souvenir berupa flashdisk.
"Saat pesta itu, souvenir yang didapat adalah informasi pariwisata Jakarta dalam bentuk buku catatan dan flaskdisk berkapasitas 8 Giga. 2 giga sudah diisi informasi dari Dinas Pariwisata," kata legenda tunggal putri itu lagi.
"Kalau Indonesia Open lebih menekankan acaranya dan sponsornya. Peserta di Kejuaraan Dunia juga beda, tiap negara punya wakil di sini," pungkasnya.(Ris/Ian)