Berbagi Ilmu, PB GABSI Kirim Pelatih ke Timor Leste

PB GABSI ingin memasalkan olahraga bridge di Asia Tenggara.

oleh Defri Saefullah diperbarui 16 Okt 2015, 23:52 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 23:52 WIB
Ekawahyu Kasih
Ekawahyu Kasih (kanan) saat menerima federasi bridge Timor Leste (istimewa)

Liputan6.com,Jakarta: Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) berkomitmen untuk memajukan bridge di kawasan Asia Tenggara. Komitmen itu ditunjukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PB GABSI dengan Federasi Bridge Timor Leste mengenai pengiriman pelatih serta pemberian beasiswa.

Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih mengatakan MoU tersebut merupakan upaya pihaknya untuk lebih memassalkan bridge di Asia Tenggara. Dengan demikian, bridge juga semakin berpeluang dipertandingkan di ajang multievent terdekat yakni SEA Games 2017 di Malaysia.

"Kami akan kirimkan satu pelatih dan asisten pelatih ke Timor Leste untuk melatih atlet-atlet bridge di sana yang jumlahnya masih minim. Selain itu, kami juga akan berikan beasiswa selama 4 tahun ke 40 anak lulusan SMA Timor Leste untuk kuliah sambil berlatih bridge di STIE Kasih Bangsa," ujar Ekawahyu seusai penandatanganan MoU di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Jumat (16/10) seperti rilis yang diterima media.

Menurutnya, dengan adanya kerjasama tersebut, bridge di Timor Leste diharapkan akan semakin berkembang seperti negara Asia Tenggara lainnya. PB GABSI, lanjut Ekawahyu, juga akan memfasilitasi para atlet bridge Timor Leste untuk mengikuti kejuaraan di Indonesia.

"Kami juga berharap tahun depan Timor Leste bisa mengikuti turnamen di Asia Tenggara, Asia Pasifik, bahkan jangka panjangnya bisa ikut kejuaraan dunia," tandasnya.

Sekjen Federasi Bridge Timor Leste, José Maria da Costa Soares menyampaikan apresiasinya atas dukungan serta bantuan yang
diberikan oleh PB GABSI. Ia mengakui bahwa bridge merupakan olahraga baru di negaranya. Karena itu, dengan adanya MoU tersebut pihaknya berharap bridge bisa lebih dikenal sehingga akan membantu untuk melahirkan atlet-atlet handal.

"Dengan adanya MoU ini, kami menargetkan dalam dua tahun ke depan, atlet bridge Timor Leste sudah bisa berkiprah di kancah internasional. Memang agak sulit kalau langsung mengharapkan jadi juara. Tapi, paling tidak mereka nantinya bisa bersaing dengan atlet negara lain sekaligus menimba pengalaman," katanya.

Di lain pihak, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengatakan pihaknya akan selalu mendukung induk cabang olahraga (cabor) untuk membantu negara lain. "Kerjasama ini tentu baik untuk kita karena bisa menularkan prestasi ke negara lain. KONI Pusat senantiasa mendorong kerjasama semacam ini," ulasnya. (Def/Ian)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya