Liputan6.com, Jakarta Eder menjadi pahlawan Portugal di Piala Eropa 2016. Satu-satunya gol yang disarangkannya ke gawang Prancis di babak final membawa Selecao juara meski sejak awal tidak terlalu difavoritkan.
Berkat gol tersebut, Eder yang sempat melewati masa sulit di Premier League, kembali bersinar lagi. Sosoknya kini banyak diburu. Kehidupannya dikuliti demi mengenal lebih dekat pahlawan Selecao itu.
Advertisement
Baca Juga
Namun semakin dalam mengorek kehidupan Eder, semakin kelam infomrasi yang didapat. Terbaru, Eder memberikan pengakuan mengejutkan seputar kehidupan ayahnya hidup terpisah dengan dia. Menurut Eder, ayahnya kini berada di Inggris. Dia dipenjara gara-gara membunuh ibu tiri Eder.
"Ayah saya ada di penjara. Itu sejak saya berusia 12 tahun. Ibu tiri saya tewas dan ayah saya dituduh membunuhnya. Saya pikir ia dijatuhi hukuman 16 tahun," ungkap Eder seperti dilansir Mirror.
Insiden ini juga yang mendasari keputusan Eder bergabung dengan Academica. Tujuannya untuk mengumpulkan uang agar bisa mengunjungi ayahnya di Inggris. "Setiap kali saya libur, saya datang ke Inggris untuk melihatnya," kata pemain yang kini memperkuat klub Prancis, Lille tersebut.
Ia juga bicara mengenai keberadaan keluarganya yang lain. Eder mengaku punya seorang adik wanita yang sedang menimba ilmu di akademi Wolverhampton. Sedangkan adik wanitanya yang lain juga tinggal di Inggris. "Saya memiliki keluarga di mana-mana," kata Eder.
Eder juga telah hidup mandiri dan tinggal di asmara sejak berusia 8 tahun. Karena kehidupannya yang penuh petualangan, ia juga sempat dijuluki Mr International. Eder memiliki banyak kultur kebudayaan dalam latar belakangnya. Faktanya, ia lahir di Bissau, Guinea-Bissau.
"Saya datang ke Portugal bersama ibu tiri saya dari Guinea-Bissau. Ayahnya memang ada di Portugal. Terjadi momen saat ayah saya datang ke rumah ibu tiri saya hingga akhirnya ia membawa saya tinggal bersamanya untuk beberapa saat. Setelah itu, saya dimasukkan ke kampus," ungkap Eder.
Perjalanan Karier
Sebelum final Piala Eropa 2016, mungkin hanya sedikit pecinta sepak bola yang mengetahui sosok Eder. Pasalnya, Eder tak pernah memperkuat tim-tim top Eropa. Karier penyerang bernama lengkap Ederzito Antonio Macedo Lopes itu dimulai bersama klub Portugal, Oliveira Hostpital. Lalu, ia hijrah ke Tourizense sebelum merapat ke Academica pada 2008.
Dari Academica, Sporting Braga merekrutnya di musim panas 2012. Bersama Braga, ia mencetak 33 gol dari 82 laga. Ia pun sempat berseragam Swansea City pada enam bulan awal musim 2015/2016. Lalu, ia dilempar ke Lille pada musim dingin 2016.
Lille menjadi tempat yang mengembalikan kepercayaan diri Eder. Enam gol dicetak pemain kelahiran 22 Desember 1987 itu dari 14 laga. Catatan itu yang membuat Eder dipanggil pelatih Fernando Santos untuk memperkuat Portugal di Piala Eropa 2016.
Meski hanya dimainkan sebagai pengganti di tiga laga dengan total 54 menit bermain, Eder sukses memanfaatkan kesempatan untuk unjuk gigi. Hebatnya, aksi Eder diperlihatkan saat Portugal menemui kebuntuan kala menghadapi tuan rumah Prancis dalam final Piala Eropa 2016 di Stade de Frace. Gol kemenangan 1-0 Portugal dicetak Eder di menit 109.
Advertisement