Liputan6.com, Jakarta Nama Emilia Guliva Hampp tentu masih asing terdengar di telinga. Ia adalah atlet ski air yang mengharumkan nama DKI Jakarta di ajang PON Jawa Barat 2016. Meski masih 16 tahun, ia mampu merebut medali emas.
Kecintaan Emilia kepada ski air sudah dimulai sejak usia 6 tahun. Saat itu, rekan ayahnya, Emil G Hampp, menjadi sosok yang memiliki andil ketika memberitahu bahwa DKI Jakarta tengah mencari atlet junior berbakat.
Ski air sendiri bukan olahraga yang mudah untuk dipelajari. Menurut pengakuan Emilia, ia membutuhkan waktu lama untuk sekadar menjaga keseimbangan di atas papan seluncur.
"Awalnya tentu sangat sulit. Untuk berdiri di papan saja butuh waktu 6 bulan. Namun, pertama-tama saya dipasangkan dengan senior. Lalu, mencoba papan dua hingga dilepas menjadi satu papan," kata Emilia dalam acara Corner6 Liputan6.com di SCTV Tower.
Setelah mulai mahir, wanita kelahiran 10 Juni 2000 itu mulai uji kemampuan di ajang Pra PON Kalimantan Timur 2007. "Itu menjadi kejuaraan pertama saya. Usia saya waktu itu baru tujuh tahun."
Setahun kemudian, ia mulai menorehkan prestasi membanggakan. Satu medali emas mampu diraih Emilia pada Kejuaraan Pelajar 2008. Pencapaian itu mampu dipertahankan Emilia pada edisi 2008 dan 2009. Bahkan, ia mampu mempersembahkan dua emas dan satu perak pada Kejuaraan Pelajar 2008.
Jadi Pengalaman
Setelah tak lolos di Pra PON Kaltim 2008, Emilia akhirnya bisa mencicipi kesempatan tampil di PON Riau 2012. Namun, saat itu ia tak mampu meraih medali karena hanya finis di urutan keempat pada nomor slalom putri.
Namun, kegagalan itu dijadikan Emilia sebagai pengalaman untuk mengembangkan kemampuannya. Buktinya, ia mampu meraih medali perunggu Kejuaraan Kelompok Umur 2013 dan Malaysia Open Championship 2015.
Sukses itu pun menambah kepercayaan diri Emilia untuk menorehkan prestasi di PON Jawa Barat 2016. Hasilnya, ia mampu mempersembahkan emas setelah mengalahkan atlet pelatnas yang juga peraih emas SEA Games 2015 Singapura, yakni Ummu Thoyibathu.
"Target awal saya sebenarnya hanya perunggu atau perak. Saya berkaca pada pencapaian saya ketika meraih perunggu di Pra PON Jabar 2016. Namun, saya malah mendapatkan emas," tutur Emilia.
Saat ini, Emilia masih duduk di kelas 2 SMA Global Mandiri Cibubur. Menjalani statusnya sebagai pelajar dan atlet sempat membuat ia kewalahan, terutama dalam hal pembagian waktu.
"Sering kali saya ketinggalan pelajaran. Apalagi saat melakukan persiapan menuju PON 2016. Saya latihan setiap hari. Mulai dari Shubuh berangkat ke Sunter, siangnya saya masuk sekolah."
Advertisement
Turuti Orangtua
Setelah 10 tahun menggeluti dunia ski air, berbagai momen sudah dilewati putri cantik Emil G Hampp tersebut. Mulai dari cedera di kepala hingga dihinggapi rasa jenuh. Saat jenuh datang, ia pun sempat mogok latihan hingga dua bulan. Surat peringatan dari DKI Jakarta pun sempat diterimanya.
Rasa jenuh itu pula yang sempat membuat Emilia menangis saat dipaksa untuk latihan. Namun, ayahnya menjadi sosok yang kembali membangkitkan semangat Emilia. Ia terus memberikan nasehat hingga akhirnya Emilia mau kembali berlatih.
Wanita yang juga menekuni fashion dance dan muay thai itu juga memiliki keinginan untuk menjadi artis. Kebetulan, ayahnya adalah seorang sutradara. Namun, Emilia justru tak mendapatkan izin dari ayahnya. "Papah lebih suka anaknya jadi seorang atlet. Dulu ia juga sempat jadi atlet sofbol."
Kini, Emilia sudah jatuh cinta dengan salah satu olahraga air tersebut. Ia pun mengajak orang-orang untuk tak ragu jika ingin lebih dalam menggeluti ski air. "Syarat utamanya harus bisa berenang, tidak boleh takut. Awalnya memang keluar biaya, tapi kalau sudah bisa biaya tak akan lagi jadi persoalan," jelas Emilia.