MotoGP 2017: Rossi Diyakini Jadi Pusat Perhatian

Dalam tiga musim terakhir Rossi hanya sanggup menyandang predikat runner-up.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Feb 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2017, 18:40 WIB
Valentino Rossi
Valentino Rossi dan Nicky Hayden saat masih menjadi rekan setim di Honda. (Crash)

Liputan6.com, Lesmo - MotoGP 2017 menjadi kesempatan bagi Valentino Rossi untuk mewujudkan ambisinya. Ya, sebelum memutuskan gantung helm, The Doctor ingin menggenapkan prestasinya menjadi 10 gelar juara dunia.

Selain perjuangan Rossi, MotoGP 2017 juga menjadi ajang pembuktian para pembalap yang akan memperkuat tim baru. Seperti diketahui, begitu banyak pembalap yang memutuskan berganti tim usai MotoGP 2016 berakhir.

Kepindahan yang paling mendapat sorotan adalah Jorge Lorenzo ke Ducati Corse dan Maverick Vinales ke Movistar Yamaha. Begitu pula dengan Andrea Iannone yang beralih dari Ducati ke Suzuki Ecstar. Namun, hal tersebut bakal tenggelam dengan aksi Rossi di musim depan.

"Itu adalah hal positif ketika banyak perpindahan terjati. Lorenzo ke Ducati, Vinales di Yamaha, dan Iannone di Suzuki. Tapi, semua akan kembali pada Rossi. Ia akan kembali berjuang," ujar Nicky Hayden, mantan rekan Rossi dan pembalap World Superbike (WSBK), seperti dikutip Sport Fair.

Ya, kepindahan para pembalap diyakini tak akan menghalangi perhatian publik kepada Rossi. Selama ini, Rossi sudah menjadi magnet dan alasan mengapa MotoGP menjadi olahraga balap paling popular di dunia.

Tak Ada Kejutan

Di sisi lain, Hayden yang kini berusia 35 tahun juga berkomentar soal fenomena yang terjadi di MotoGP 2016. Untuk kali pertama dalam semusim perhelatan MotoGP ada sembilan pembalap berbeda yang sanggup menaiki podium juara.

Deretan pemenang yang muncul sepanjang MotoGP 2016. (EPA/Emanuel Bruque)

Mereka adalah Lorenzo, Marc Marquez, Rossi, Jack Miller, Iannone, Cal Crutchlow, Vinales, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso. Faktor cuaca dan beberapa regulasi baru, khususnya produsen ban, memiliki peran dalam terciptanya rekor itu.

"Ini tak akan lagi seperti musim 2016. Saya tak berpikir akan ada sembilan pemenang yang berbeda," Hayden menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya