Media Spanyol Ungkap Cara Messi Gelapkan Pajak Lewat Badan Amal

Liputan6.com, Jakarta Lionel Messi memang telah divonis bersalah atas penggelapan pajak. Agar tidak dipenjara, pemain Barcelona itu terpaksa harus merogoh kocek miliaran rupiah.

Meski demikian, masalah ternyata belum selesai. Sebabnya adalah media asal Spanyol ABC, baru saja mengungkap temuan baru mengenai penggelapan pajak La Pulga dan keluarga.

Seperti dilansir AS, ABC menuding Messi telah memanfaatkan lembaga amal yang didirikannya untuk mengelabui petugas pajak. Tidak tanggung-tanggung, lewat Leo Messi Foundation yang sudah beroperasi selama bertahun-tahun, Lionel Messi ditengarai telah menyembunyikan puluhan juta euro dari petugas pajak.

Menurut ABC, lembaga amal itu dipakai sebagai payung untuk menutupi bisnis-bisnis pribadi keluarga Messi. Dengan cara ini, mereka diklaim telah menyembunyikan puluhan juta euro dari petugas pajak Argentina dan Spanyol dalam rentang 2007 hingga 2015.

ABC menjelaskan bahwa lembaga amal milik Messi sengaja menciptakan kerangka kerja untuk menutupi pendapatan mereka. Caranya melalui kegiatan bantuan sosial bagi anak-anak dengan jumlah yang tidak pernah diverifikasi. 

Dalam laporannya, ABC menyebutkan kecurigaan mulai muncul saat lembaga amal milik Messi beroperasi di Barcelona tahun 2007 lalu. Dua tahun kemudian, Lionel Messi dan ayahnya, Jorge Horacio lalu membangun kantor cabang di Rosario, Argentina. Namun hal ini tidak dilaporkan sesuai dengan aturan yang berlaku di Spanyol. Organisasi ini baru resmi terdaftar di Barcelona 2013 atau enam tahun setelah beroperasi. 

Selanjutnya Leo Messi Foundation tidak hanya beroperasi di Spanyol saja. Kantor cabang di Rosario Argentina dalam kontraknya menggunakan nama yayasan yang berada di Argentina dan menggunakan nama yayasan yang berada di Spanyol tanpa melaporkan pemasukan yang didapat. Menurut ABC, ini sebabnya kenapa otoritas pajak di Argentina akhirnya mencabut registrasi yayasan Messi tersebut. Mereka beralasan bahwa lembaga non pemerintah (NGO) tersebut sudah tiga tahun tidak memberikan laporan keuangan. 

Saksikan juga video menarik lainnya: