Jangan Bebani Timnas Indonesia U-16 Target Juara

Timnas Indonesia U-16 melakoni partai "hidup-mati" melawan Australia pada Grup A Piala AFF U-15, Kamis (13/7/2017).

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 13 Jul 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 13:20 WIB
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia U-16 berpose sebelum menghadapi Myanmar pada laga pembuka Piala AFF U-15 di IPE Chonburi Campus Stadium 2, Minggu (9/7/2017). (Dok PSSI)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-16 akan melakoni partai "hidup-mati" melawan Australia di pertandingan ketiga Grup A Piala AFF U-15, Kamis (13/7/2017) di Chonburi, Thailand. Skuat asuhan Fachri Husaini harus menang jika ingin membuka peluang ke fase selanjutnya.

Pada dua pertandingan sebelumnya, Timnas Indonesia cuma imbang 2-2 melawan Myanmar dan kalah 0-1 dari Thailand. Dua hasil itu membuat Timnas Indonesia harus menyapu bersih tiga partai sisa, termasuk di partai melawan Australia nanti.
Sekedar informasi, timnas diberi target untuk juara di turnamen kali ini.

Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann, turut berkomentar mengenai hal ini. Menurut dia, PSSI sejatinya tak perlu membebani target. "Untuk umur sampai 19 tahun sebaiknya tidak perlu ada target juara, karena maksudnya kan pembinaan," ujar Timo saat dihubungi Liputan6.com.

Timo menuturkan, saat ini di Indonesia, membebani target juara pada tim usia muda adalah hal yang lazim. Padahal menurutnya, hal itu merupakan hal yang keliru.

Dia menilai, yang terpenting dari tim usia muda adalah perkembangan pemain. Pembinaan, kata pelatih asal Jerman ini, merupakan hal yang harus diperhatikan oleh federasi. "Itu yang akan jadi landasannya," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI tersebut.

Mencontoh Jerman

Lebih lanjut, Timo juga mengatakan Indonesia bisa mencontoh Jerman dalam hal pembinaan usia muda. Di Jerman, kata Timo, pembinaan usia muda begitu terukur rapi.

Timo membeberkan, setiap pemain usia muda di Jerman mendapat pelatih berkualitas di level klub junior. Mereka, kata Timo, menjalani kompetisi yang reguler untuk mengasah kemampuan.

"Itu yang masih ketinggalan dari Indonesia," kata Timo mengakhiri. *

Saksikan video menarik lainnya:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya