Liputan6.com, Bologna - Pensiun terkadang seringkali menjadi kabar menyakitkan buat seorang atlet ternama dengan gemilang prestasi. Hal itu pula yang dirasakan legenda dunia balap motor MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini.
Dia memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pembalap pada tahun 1977. Agostini menuturkan, dirinya sempat mengalami depresi berat.
Advertisement
Baca Juga
"Saya akan memberikan apapun untuk bisa kembali 40 tahun lagi," Agostini mengenang, seperti dikutip dari Speedweek, Selasa (25/7/2017). "Karena olahraga balap ini selalu memberikan hiburan menarik, mulai dari kemenangan, fans, dan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Itu bukan hal yang sederhana dilupakan."
Hal itu pula yang membuat dia merasa depresi. "Ketika saya berhenti (pensiun), saya bahkan menangis selama tiga hari," Agostini menambahkan.
Agostini adalah salah satu pembalap terbaik dalam sejarah kejuaraan grand prix balap motor, yang kini bernama MotoGP. Sebanyak 15 gelar juara telah diraihnya di lintasan balap motor.
Tak heran jika dia merasa sedih saat mengambil keputusan tersebut. Agostini merasa kehilangan seluruh momen-momen terbaik dalam hidupnya.
Seiring waktu, Agostini mampu menemukan cara untuk tetap berada di lintasan balap. Hingga saat ini, kakek berusia 75 tahun itu masih suka terlihat di pinggir lintasan saat balapan MotoGP diselenggarakan.
Harus Move On
Agostini menyebut dirinya harus move-on. Dia tidak bisa terus meratapi karier gemilangnya yang telah berlalu.
"Saya berkata pada diri sendiri: Hidup terus berjalan. Tetapi hari ini saya pergi ke trek balap, dan itu komitmen saya. Ketika saya kembali ada perasaan puas," pungkas Agostini.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement