Liputan6.com, Malang - Arema FC merebut tiket babak delapan besar Piala Presiden 2018. Kepastian itu didapat setelah Singo Edan bermain imbang 0-0 melawan Bhayangkara FC pada laga terakhir Grup E di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/1/2018) malam WIB.
Dengan hasil itu, Arema dan Bhayangkara FC sebenarnya sama-sama mengoleksi 5 poin. Namun, Arema lebih berhak berada di puncak klasemen karena unggul dalam produktivitas gol.
Advertisement
Baca Juga
Arema menjadi tim terakhir yang melaju ke babak delapan besar yang akan digelar di Stadion Manahan, Solo. "Alhamdulillah akhirnya kita bisa melewati babak penyisihan meski dengan pertarungan yang tidak mudah, saya cukup senang dengan hasil malam ini meski belum bisa mendapatkan tiga poin," kata pelatih Arema Joko Susilo usai laga.
Pria dengan sapaan Gethuk ini mengatakan akhir babak penyisihan ini terasa seperti laga final. Pasalnya, tim pimpinan Simon Mc Menemy merupakan tim besar yang menjadi juara Liga musim lalu.
"Atmosfer pertandingan malam ini sangat terasa mendebarkan. satu tiket yang kita dapat merupakan jerih kerja keras tim menahan gempuran sang juara musim lalu," ujar Gethuk tentang laga Arema kontra Bhayangkara
Banyak Strategi
Joko mengungkapkan ia menggunakan banyak strategi untuk bisa mengimbangi permainan Bhayangkara. Sayang, beberapa kesempatan emas masih belum membuahkan gol karena bola masih bisa dihalau penjaga gawang ataupun membentur mistar gawang.
"Awal babak pertama kita gunakan formasi 4-3-3, sampai akhirnya banyak formasi lain kita terapkan untuk berusaha membobol gawang lawan," ucapnya.
Pria berusia 47 tahun ini menambahkan bahwa kekuatan Arema untuk mengikuti ajang Liga 1 dirasa cukup bagus. Hanya saja memerlukan sedikit pembenahan di beberapa lini.
"Kita siap mengikuti Liga 1, hasil bagus ini merupakan hasil kerja keras anak-anak selama pramusim," ungkapnya.
Soal lawan di babak delapan besar Piala Presiden, ia enggan membicarakan. "Sekarang saya inginkan anak-anak untuk beristirahat sehari," tutupnya
Advertisement