Tak Hanya Sepak Bola, Akademi Inter Milan Juga Fokus Etika

Zanetti dianggap layak ditunjuk sebagai figur dari akademi Inter Milan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 14 Feb 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 16:15 WIB
Konpres Zanetti
Wakil Presiden Inter, Javier Zanetti (kedua dari kanan) bersama Presiden Inter Milan Erick Thohir (kedua dari kiri) saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (14/2/2018) (Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman)

Liputan6.com, Jakarta - Inter Milan telah resmi mendirikan akademi pertama mereka lewat menjalin kerja sama dengan Persib Bandung. Nantinya, dua pelatih akademi Inter yang menangani secara langsung tak hanya mengejarkan dasar-dasar sepak bola.

Peresmian akademi Inter Milan itu sendiri dilakukan di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (13/2/2018). Setelah itu, Presiden Inter Milan, Erick Thohir dan Wakil Presiden Javier Zanetti berkunjung ke Jakarta untuk memaparkan program-program akademi mereka.

Indonesia menjadi negara ketujuh yang memiliki akademi Nerazzurri. Sebelumnya, akademi Inter juga sudah dijalankan di Argentina, Brasil, China, Kolombia, Jepang, dan Arab Saudi.

Jumlah pesertanya mencapai 15.000 dengan didukung 200 instruktur lokal dan 30 pelatih asal Italia.

Dalam akademi Inter, mereka juga akan fokus pada pembangunan karakter peserta untuk menjadi seorang pria. Jadi, tak hanya soal teknik-teknik sepak bola yang diajarkan, tapi juga fokus pada bagaimana beretika.

"Akademi Inter Milan sendiri tidak hanya mendidik dasar-dasar sepak bola, tapi juga etika. Itu mengapa figurnya adalah Zanetti. Di dalam dan di luar lapangan, ia masih menjadi figur yang membanggakan," kata Erick di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

 

Sosok Zanetti

Javier Zanetti
Javier Zanetti semasa bermain membela Inter Milan. (MIRCEA ROSCA / AFP)

Ya, Zanetti memang layak ditunjuk sebagai figur dari akademi Inter Milan. Seperti diketahui, ia adalah salah satu sosok yang dijadikan panutan saat masih aktif sebagai pemain.

Sepanjang kariernya, Zanetti pun hanya sekali mendapatkan kartu merah.

"Tujuan dari akademi Inter adalah membagikan metodologi pembinaan dan membentuk pelatih dan anak-anak di negara mereka sekaligus menghormati peraturah sepak bola international dan mempertahankan standar moral yang tinggi. Ini adalah langkah penting ke depan untuk perkembangan di Indonesia," jelas Zanetti.

 

Kontribusi untuk Indonesia

Sementara itu, Erick menyebut, kehadiran akademi Inter Milan ini juga menjadi bagian kontribusi untuk sepak bola Indonesia agar bisa berbenah secara bisnis, transparan pengelolaannya.

"Kami berharap industri sepak bola Indonesia bisa maju dan di sini Inter siap membantu," timpal Erick yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Ketua Inasgoc.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya