Liputan6.com, Jakarta - Tim Ducati Corse masih memberikan cerita menarik di ajang balap MotoGP musim ini. Terbaru, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo sukses menempati posisi satu dan dua pada balapan seri 10 di Grand Prix Republik Ceko, Minggu (5/8) kemarin.
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menyatakan, perkembangan motor Desmosedici GP18 saat ibj menjadi titik referensi dari tim. Keberhasilan tim Ducati terletak pada Gigi Dall'Igna.
Advertisement
Baca Juga
Dall'Igna awalnya mendapat kritik pedas ketika dia mendatangkan Lorenzo pada tahun lalu, sebab X-Fuera tidak memberikan satu kemenangan kepada tim. Tim Ducati pun berbenah dan hasilnya pemilik nomor 99 mampu mencetak dua kemenangan di musim ini.
"Ducati sekali lagi memberikan dongeng yang mengesankan di Brno atau bisa dikatakan seperti pertunjukkan all-Italia. Mereka memenangkan 50 persen dari motor dan penbalap," ujar kata Pernat seperti dikutip dari GPOne, Selasa (7/8/2018).
Dia menambahkan, "La Rossa kini telah menjadi titik referensi dan saya pikir pemenang sesungguhnya dari semua ini adalah Dall'Igna."
Ketika Dall'Igna memilih untuk membawa Lorenzo, kata Pernat, dia mendapat kritikan karena investasi besar yang diberikan tidak mendapat umpan balik. "Tapi, sekarang Lorenzo menakutkan dan kemenangan di MotoGP Republik Ceko menyatakan bahwa Dall'Igna telah menghapus sebuah titik hitam kecil," ujar Pernat.
Â
Tidak Salah
Pernat menambahkan tim Ducati tidak pernah salah untuk mendatangkan Dall'Igna ke markas mereka di Borgo Panigale, Bologna. Pasalnya, dia telah mempelajari metode kerja Jerman yang kini menjadi rahasia keberhasilan pabrikan Italia.
"Bukan kebetulan bahwa Dall'Igna dipekerjakan pada tahun 1992 di Aprilia, bekerja dengan Jan Witteveen dan mempelajari metode kerja Jerman. Saya pikir ini adalah rahasia pendekatan Ducati-nya," tukas Pernat.
(David Permana)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement