Liputan6.com, Jakarta West Ham United resmi mendatangkan mantan pemain Arsenal dan Manchester City Samir Nasri. Nasri akan dikontrak hingga akhir musim ini.
"Samir Nasri akan dikontrak hingga musim 2018-2019 berakhir. Namun, ada opsi perpanjangan kontrak di West Ham United," sebut pernyataan resmi The Hammers. Nasri mengaku gembira dengan ketertarikan West Ham United kepadanya. Apalagi, pemain asal Prancis itu baru selesai melewati hukuman larangan bermain selama 12 bulan karena kasus doping.
"Sungguh hebat bisa kembali bermain di kompetisi terbaik dunia. Apalagi, West Ham United memiliki ambisi besar dan manajer yang sudah saya kenal," ujar Nasri.
Advertisement
Baca Juga
Di West Ham United, Nasri memang akan bereuni dengan beberapa mantan rekannya. Selain ada manajer Manuel Pellegrini, Nasri juga akan setim kembali dengan Lukasz Fabianski, Pablo Zabaleta, serta Jack Wilshere.
Samir Nasri memiliki banyak pengalaman di Inggris saat bermain untuk Arsenal (2008-2011) dan Manchester City (2011-2017). Dia sempat mencicipi dua trofi Premier League bersama The Citizens pada musim 2011-2012 dan 2013-2014.
Profil Samir Nasri dan Kariernya di Dunia Sepak Bola
Samir Nasri lahir di Septèmes-les-Vallons, pinggiran utara Marseille, dari warga negara Perancis keturunan Aljazair. Ibunya, Ouassila Ben Saïd, dan ayah, Abdelhafid Nasri, keduanya lahir di Perancis, ayahnya yang lahir dan dibesarkan di Marseille, sementara ibunya dari daerah sekitar Salon-de-Provence. Kakek Nasri pindah ke Prancis dari Aljazair. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga dan ayahnya sebelumnya bekerja sebagai sopir bus sebelum menjadi manajer pribadi anaknya.
Pada awal karier sepak bolanya, Nasri awalnya bermain di bawah nama ibunya, Ben Saïd, sebelum beralih ke Nasri sebagai nama ayahnya saat mengikuti seleksi tim nasional Perancis U-16. Dia adalah anak tertua dari empat bersaudara dan adalah seorang Muslim non-praktisi. Nasri memiliki seorang adik perempuan bernama Sonia dan saudara kembar bernama Walid dan Malik, keempatnya dibesarkan di La Gavotte Peyret. Setelah bergabung dengan Arsenal di Inggris, Nasri menetap di Hampstead, sebuah distrik di London Utara.
Samir Nasri merupakan pemain sepak bola profesional Perancis yang bermain untuk tim nasional Perancis. Dia terutama berposisi sebagai gelandang serang dan pemain sayap, meskipun ia juga telah ditempatkan di lini tengah. Nasri dikenal karena kemampuannya teknis, kreativitas, kecepatan, dan kemampuan membaca permainan.
Dari keturunan Aljazair, ia digambarkan sebagai pemain yang "visi dan imajinasinya membuat lawan tak menduga" gayanya bermain, kemampuan, dan latar belakang budaya telah menarik perbandingan dengan legenda Prancis Zinedine Zidane.
Samir Nasri memulai karier sepak bola saat bermain untuk klub pemuda setempat di kota kelahirannya Marseille. Pada usia sembilan tahun, ia bergabung dengan klub profesional Olympique de Marseille dan menghabiskan tujuh tahun berikutnya berkembang di akademi pemuda klub di pusat pelatihan klub, La Commanderie.
Pada musim 2004-05, Nasri membuat debut profesional pada bulan September 2004 pada usia 17 tahun melawan Sochaux. Pada musim berikutnya, ia menjadi starter reguler di tim dan juga berpartisipasi di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya setelah bermain dalam edisi 2005-06 dari Piala UEFA. Dalam musim 2006-07, Nasri memenangkan National Union of Professional Footballers (UNFP) Young Player of the Year dan juga ditunjuk untuk masuk dalam Team of the Year. Ia mengakhiri kariernya dengan Marseille dengan mengumpulkan lebih dari 160 penampilan. Samir Nasri bermain di tim yang mencapai selalu mencapai final Coupe de France pada tahun 2006 dan 2007.
Pada bulan Juni 2008, Nasri bergabung dengan klub Liga Premier Arsenal dengan menyetujui kontrak selama empat tahun. Ia menjadi terkenal bersama tim di musim ketiga saat menang Professional Footballers' Association (PFA) Fans' Player of the Month pada tiga kesempatan dan masuk dalam Team of the Year. Pada bulan Desember 2010, ia dinobatkan sebagai French Player of the Year untuk penampilannya selama satu tahun kalender. Pada bulan Agustus 2011, setelah tiga musim bersama Arsenal, Nasri bergabung dengan Manchester City dengan kontrak empat tahun. Dalam musim pertamanya dengan klub, ia memenangkan kehormatan besar pertama sebagai pemain dan sebagai klub yang memenangkan Liga Premier edisi 2011-2012.
Samir Nasri adalah mantan tim muda internasional Prancis dan telah mewakili bangsanya pada setiap tingkat yang memenuhi syarat. Sebelum bermain untuk tim senior, ia bermain di tim U-17 yang memenangkan UEFA European Under-17 Football Championship 2004. Nasri membuat debut internasional senior pada Maret 2007 di pertandingan persahabatan melawan Austria. Dua bulan kemudian, ia mencetak gol internasional pertamanya di tingkat senior dalam kemenangan 1-0 dalam kualifikasi UEFA Euro 2008 melawan Georgia. Nasri telah mewakili Prancis di dua turnamen internasional utama UEFA Euro 2008 dan UEFA Euro 2012.
Advertisement
Fakta Samir Nasri, Resmi Direkrut West Ham Unitedm United
Berikut fakta Samir Nasri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (2/1/2019).
1. Sempat ganti nama
Ketika Samir Nasri memulai kariernya sebagai seorang pesepakbola, pemain yang biasa beroperasi sebagai gelandang ini, bermain dengan nama keluarga ibunya, ‘Ben Said’.
Namun menyusul, dipanggilnya ia ke skuat Prancis U16, Samir muda memilih untuk bermain di bawah nama ayahnya, dan hingga sekarang Samir Nasri menjadi nama di belakang punggungnya.
2. Dibandingkan dengan Zidane
Saat masih muda, Samir Nasir dibekali bakat yang luar biasa. Nasri selalu disandingkan dengan beberapa legenda hebat dari negaranya. Salah satunya, pemain baru West Ham ini dibandingkan dengan sosok ikonik Zinedie Zidane.
Ketika Nasri pertama kali pindah ke Inggris untuk bermain bersama Arsenal, dia juga dibandingkan dengan legenda hebat The Gunners, Robert Pires. Itu merupakan pujian besar untuk seorang gelandang muda. Namun rupanya Samir Nasri mengaku lebih suka dibandingkan dengan Zidane.
3. Cetak salah satu gol terbaik di Liga Champions
Samir Nasri pernah mencetak gol yang selalu akan dikenang saat ia membobol gawang FC Porto pada 2010. Saat itu dia menerima bola dari sayap kanan dari Abou Diaby, Nasri menggiring bola melewati tiga pemain Porto di sudut yang sempit sebelum menendangnya hingga melewati kiper. Dia mengirimkan bola ke sudut tiang jauh.
Dalam pertandingan itu Arsenal menang dengan skor telak 5-0, dan tidak diragukan lagi bahwa gol Nasri menjadi yang terbaik kala itu.
4. 2010-2011 jadi musim terbaiknya di Arsenal
Di musim terakhirnya berseragam Arsenal, Nasri hampir selalu dimainkan. Dia sukses mencetak 15 gol di semua kompetisi, termasuk 10 di Premier League, dan sangat krusial untuk The Gunners.
Performa Samir Nasri membuatnya terpilih sebagai France Football Player of the Year 2010, dan juga ia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik Premier League PFA Player of the Year. Dia juga masuk nominasi dua penghargaan PFA Player of the Year, dan Young Player of the Year.
5. Sabet trofi individu Alan Hardaker
The Alan Hardaker Trophy ialah sebuah penghargaan yang diberikan kepada Man of the Match dalam final Piala Liga Inggris, dan itu dimenangkan Nasri pada 2014 lalu.
Pemain asal Prancis itu tampil brilian kala Manchester City menang 3-1 atas Sunderland di final kompetisi tersebut, yang kemudian kini dikenal sebagai Piala Carabao. Nasri mencetak gol kedua timnya, dan membantu Cityzens comeback dari ketertinggalan satu gol untuk mengangkat trofi.
6. Enam trofi sepanjang karier
Samir Nasri pernah mengangkat enam piala selama kariernya sejauh ini. Dimulai pada 2004 ketika menjadi kampiun Piala Eropa U-17 bersama Prancis. Sementara trofi pertamanya bersama klub datang dari piala UEFA Intertoto Cup, yang ia menangkan bersama Marseille setelah menang agregat 5-3 menghadapi Deportivo La Coruna.
Dua gelar Premier League dan Capital One Cup ia menangkan bersama Manchester City. Juga ketika bermain di Etihad ia memenangkan Community Shield.
7. Reuni dengan mantan rekan di West Ham
Bergabung bersama West Ham, Samir Nasri kembali dipersatukan dengan dua pemain yang sangat dia kenal selama kariernya di Inggris. Nasri kembali bertemu Jack Wilshere, pemain yang bermain bersamanya di Arsenal. Dan juga bereuni dengan Pablo Zabaleta, di mana keduanya selama enam musim bermain bersama di Etihad.