Jakarta Delapan pelatih yang menangani delapan klub di babak perempat final Piala Presiden 2019 akan bertarung strategi untuk membawa timnya lolos ke babak semifinal. Siapa yang lebih hebat, maka harga dirinya akan terangkat.
Persebaya Surabaya, Tira Persikabo, Bhayangkara FC, Kalteng Putra, Persija Jakarta, Madura United, Persela Lamongan, dan Arema FC akan memperebutkan empat tiket di babak empat besar Piala Presiden 2019.
Advertisement
Baca Juga
Drawing babak delapan besar Piala Presiden akan diadakan pada Selasa (19/3/2019). Untuk jadwal penyelenggaraannya, dimulai pada 29-31 Maret 2019.
Di babak ini, sistem pertandingan hanya sekali digelar. Untuk itu, kedelapan pelatih tersebut harus mengeluarkan taktik terbaiknya agar timnya berjaya.
Para pelatih dituntut untuk meracik strateginya agar ampuh menaklukkan lawan di babak delapan besar Piala Presiden. Faktor non-teknis lain yang biasanya mewarnai keberhasilan klub adalah keberuntungan.
Bola.com mencoba merangkum delapan pelatih yang berpeluang menonjol di babak delapan besar Piala Presiden 2019:
Ivan Kolev (Persija Jakarta)
Ivan Kolev mulai dapat keluar dari bayang-bayang Stefano Cugurra Teco di Persija Jakarta. Penampilan tim berjuluk Macan Kemayoran itu terbilang membaik di tangannya.
Teco adalah pelatih yang membawa Persija meraih treble winner pada tahun lalu, termasuk Piala Presiden 2018. Beban Kolev pun meninggi lantaran mempertahankan trofi juara lebih sulit dibanding meraihnya.
Beruntung bagi Kolev. Laju Persija di babak delapan besar akan lebih mudah. Pasalnya, Macan Kemayoran akan menjadi tuan rumah pada fase yang memakai format satu pertandingan itu.
Sejauh ini, racikan Kolev terbukti ampuh di Persija. Selain membawa Macan Kemayoran melangkah ke babak delapan besar Piala Presiden, tim ibu kota juga belum terkalahkan di Piala AFC.
Advertisement
Djajang Nurdjaman (Persebaya Surabaya)
Djajang Nurdjaman adalah pelatih bersejarah di Piala Presiden. Dalam tiga edisi sebelumnya, arsitek asal Majalengka, Jawa Barat itu selalu mambawa timnya minimal lolos ke babak semifinal.
Pada 2015, Persib Bandung diantarnya menjadi juara. Dua tahun kemudian, Persib mencapai babak semifinal sebelum dikandaskan Borneo FC. Pada tahun lalu, pelatih berusia 54 tahun ini sukses membawa PSMS Medan melangkah ke empat besar sebelum disingkirkan Persija Jakarta.
Kembali tampil di Piala Presiden bersama Persebaya Surabaya, arsitek yang karib dipanggil Djanur tersebut tentu ingin mempertahankan rekornya di turnamen pramusim ini. Untuk permulaan, tim berjuluk Bajul Ijo itu telah dibawanya ke babak delapan besar.
Persebaya yang keluar sebagai juara Grup A, berhak menjadi tuan rumah di babak delapan besar. Keuntungan ini pasti akan dimanfaatkan Djanur untuk memperpanjang pencapaiannya.
Angel Alfredo Vera (Bhayangkara FC)
Angel Alfredo Vera menjadi satu-satunya pelatih yang meraih hasil sempurna di babak penyisihan Piala Presiden. Bhayangkara FC yang dibesutnya berhasil menyapu bersih tiga pertandingan dengan kemenangan.
Status sebagai penguasa Grup B otomatis mengantar Bhayangkara FC menjadi tuan rumah babak delapan besar. Tangan dingin Vera akan dipertaruhkan di babak yang menggunakan sistem gugur ini.
Di bawah Vera, Bhayangkara FC menjadi tim tersubur di babak penyisihan. Tim berjuluk The Guardian itu membukukan sepuluh gol. Tapi, juga empat kali kebobolan.
Advertisement
Dejan Antonic (Madura United)
Bermodalkan gelontoran pemain bintang, Madura United hanya mampu finis di peringkat kedua Grup B. Pelatih Dejan Antonic dapat beralasan karena empat pilarnya dipanggil Timnas Indonesia.
Hanya saja, memasuki babak delapan besar Piala Presiden pada akhir bulan ini, keempat pemain tersebut telah kembali dari pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia. Madura United pun ketiban berkah dan akan berkekuatan penuh.
Di babak ini, racikan Vera akan diuji. Apakah pelatih asal Serbia itu mampu menyatukan sejumlah bintang di Madura United, atau malah sebaliknya.