Zlatan Ibrahimovic Pilih Mourinho Ketimbang Guardiola, Apa Alasannya?

Zlatan Ibrahimovic tahu karier Mou ternoda dengan kegagalan di MU. Namun, baginya Mou tetap nomor satu. Tidak banyak pelatih yang bisa membawa dampak istimewa seperti Mou.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2019, 21:10 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 21:10 WIB
Jebolan Ajax Amsterdam
3. Zlatan Ibrahimovic - Pria asal Swedia ini pernah menjadi andalan lini depan Ajax Amsterdam sejak didatangkan dari Malmo tahun 2001 silam. Tiga musim bersama Ajax, total 74 kali main dan 35 gol berhasil dicatatkan. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Los Angeles - Zlatan Ibrahimovic pernah bekerja sama dengan Mourinho semasa bermain di Inter Milan dan Manchester United. Penyerang Swedia ini pun pernah ditangani Guardiola saat menjajal peruntungan di Barcelona.

Dua pelatih tersebut layak dianggap terbaik karena koleksi trofi mereka yang luar biasa dan diraih pada beberapa liga berbeda. Di antara dua nama itu, siapa yang terbaik menurut Ibra?

Zlatan Ibrahimovic tahu karier Mou ternoda dengan kegagalan di MU. Namun, baginya Mou tetap nomor satu. Tidak banyak pelatih yang bisa membawa dampak istimewa seperti Mou.

Mourinho bukan hanya soal kemenangan, lebih dari itu soal mental. Hampir semua pemain yang pernah dilatih Mourinho selalu memuji caranya membangkitkan mental tim, meski terkadang terlalu keras.

"Dia [Mourinho] punya dampak yang luar biasa untuk karier saya," ujar Zlatan Ibrahimovic kepada Gazzetta dello Sport.

"Dia masih 'The Special One', seorang pemenang. Saya berharap dia segera kembali sebagai pelatih dan saya yakin dia akan langsung menang," kata Zlatan Ibrahimovic.

 


Lebih Baik Mou

MU-Southampton
Dua pemain Manchester United, Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, merayakan gol ke gawang Southampton. Ibrahimovic resmi kembali perkuat Manchester United. (AFP/Oli Scarff)

Bagi Ibra, Mou masih lebih baik daripada Guardiola. Benar, Guardiola salah satu pelatih tersukses yang meraih banyak trofi penting, tapi ada satu kekurangan fatal pada sifat pelatih Spanyol itu.

"Kami [Ibra dan Guardiola] tidak pernah berhadapan langsung karena sifatnya," ujar Ibra soal Guardiola.

"Ketika kami berhadapan satu sama lain, dia akan bersembunyi. Dia menunggu saya keluar, baru akan meninggalkan ruang ganti."

"Sebagai pelatih, dia fenomenal, tapi sebagai pria ..." ujarnya tersenyum.

Sumber: Gazzetta dello Sport

Disadur dari: Bola.net (penulis Richard Andreas, published 20/10/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya