Strategi Jitu Indra Sjafri Bikin Timnas Indonesia U-22 Hancurkan Myanmar

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, sudah menduga Myanmar akan menempel ketat Osvaldo Haay di semifinal sepak bola SEA Games 2019.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 08 Des 2019, 08:51 WIB
Diterbitkan 08 Des 2019, 08:51 WIB
Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar U-22
Striker Timnas Indonesia U-22, Osvaldo Haay, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Myanmar U-22 di di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu (7/12). Indonesia menang 4-2 atas Myanmar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Manila- Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, membeberkan alasan memainkan Muhammad Rafli dan Osvaldo Haay berbarengan pada laga semifinal SEA Games 2019 melawan Myanmar, Sabtu (7/12/2019). Menurut Indra Sjafri, langkah ini dilakukan demi mengecoh Myanmar.

Pada awalnya, Osvaldo Haay merupakan pemain pelapis dari Muhammad Rafli di posisi striker Timnas Indonesia U-22. Cedera yang dialami Rafli pada laga melawan Singapura menjadi berkah buat Osvaldo yang akhirnya di plot sebagai penyerang tengah.

Bermain di posisi tersebut, Osvaldo berhasil mencetak tujuh gol. Namun, pada laga melawan Myanmar, Indra Sjafri kembali menggeser posisi Osvaldo karena Rafli sudah pulih.

Strategi tersebut dilakukan karena Myanmar sudah memantau Osvaldo dan berniat mematikan pergerakan sang pemain. Ketika kick off, Indra Sjafri justru menggeser Osvaldo ke posisi pemain No. 10.

Posisi ini sering disebut tipe driving midfielder atau pemain yang beroperasi persis di belakang penyerang tunggal. Fungsinya lebih sering melakukan tusukan dan membuka ruang di dalam kotak penalti. Strategi tersebut terbukti sukses, Osvaldo berhasil menyumbang 1 gol dalam kemenangan 4-2 atas Myanmar.

"Tidak ada yang salah dengan Muhammad Rafli yang belum mencetak gol. Akan tetapi, tentu apapun yang kami respons terhadap Myanmar ada tujuannya. Kami mendapatkan informasi dari beberapa tim analisis dan kami juga melihat, Myanmar pasti akan mewaspadai Osvaldo," kata Indra Sjafri.

"Sehingga dia kami tarik ke posisi pemain nomor 10 dan Rafli yang kami pasang di depan. Sebenarnya, strategi itu berjalan baik," ujar pelatih asal Sumatra Barat itu.

Jadi, bisa dibilang strategi Indra Sjafri sangat cerdik karena mampu mengecoh Myanmar. Timnas Indonesia U-22 akhirnya meraih tiket final dan akan menantang Vietnam dalam perburuan medali emas SEA Games 2019, Selasa (10/12/2019).

 

Osvaldo Tampil Tajam

Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar U-22
Striker Timnas Indonesia U-22, Osvaldo Haay, kecewa gagal membobol gawang Myanmar U-22 di di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu (7/12). Indonesia menang 4-2 atas Myanmar. (M Iqbal Ichsan)

Osvaldo Haay saat ini menjadi pemain tajam di SEA Games 2019. Pemain Persebaya Surabaya itu bersama Ha Duc Chinh asal Vietnam sama-sama mengemas 8 gol.

Buat Osvaldo, torehan 8 gol di SEA Games 2019 menyamai catatan gol milik legenda penyerang Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Pria yang semasa kariernya akrab dipanggil Si Kurus itu juga mengemas 8 gol yang dicetak dalam 2 edisi SEA Games yakni pada 1995 dengan jumlah 3 gol dan edisi 1997 dengan mencetak 5 gol.

Osvaldo Haay masih akan menjadi andalan Timnas Indonesia U-22 dalam laga final melawan Vietnam. Tim Merah Putih membutuhkan ketajaman Osvaldo demi mengakhiri puasa medali emas SEA Games yang sudah berlangsung dalam 28 tahun, sejak terakhir kalinya meraih emas SEA Games pada 1991.

Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap/ Editor Benediktus Gerendo, Published 8/12/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya