Paris - Paris Saint-Germain (PSG) disebut-sebut tim yang suka berfoya-foya di bursa transfer pemain. Imbasnya juga sudah terlihat karena PSG telah menjelma menjadi salah satu tim papan atas di Eropa.
Transformasi PSG menjadi tim papan atas Eropa dimulai pada 2011. Ketika itu, Nasser Al-Khelaifi lewat Qatar Sports Investments datang untuk membeli klub ibu kota Prancis tersebut.
Setelah uang dari Qatar mendarat di Prancis, PSG berubah menjadi klub kaya raya. Mereka kemudian dengan mudah mendatangkan banyak pemain top Eropa. Ligue 1 menjadi kompetisi yang berbeda.
Advertisement
Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, Javier Pastore, Marco Verratti, Maxwell, hingga Edinson Cavani datang ke PSG. Setelah itu, ada nama Kylian Mbappe dan Neymar sebagai generasi baru bintang PSG.
Bukan hanya mendatangkan pemain bintang, PSG juga mendominasi kompetisi di Prancis. Sejak musim 2012-2013, PSG hanya sekali gagal meraih gelar Ligue 1. Itu terjadi pada musim 2016-2017 ketika AS Monaco tampil sebagai juara.
PSG tiba-tiba juga menjadi klub elite di Eropa. Namun, mereka belum mampu mewujudkan ambisi menjadi juara Liga Champions. Kompetisi level Eropa masih menjadi misi besar PSG dengan dana besar yang dimiliki.
Lantas, seperti apa wajah PSG sebelum dana dari Qatar datang? Simak para pemain kunci PSG pada musim 2010-2011
1. Mamadou Sakho
Usia: 30 tahun
Penampilan di PSG: 201
Klub saat ini: Crystal Palace
Mamadou Sakho menjadi pemain pilar PSG sebelum mereka menjadi klub kaya raya. Mamadou Sakho pernah dipercaya sebagai kapten PSG, saat usianya masih 17 tahun. Dia mewarisi ban kapten dari Pauleta.
Mamadou Sakho kemudian pindah ke Liverpool pada 2013. Namun, karier Mamadou Sakho menurun setelah bermain di Anfield.
Advertisement
2. Nene
Usia: 38 tahun
Penampilan di PSG: 112
Klub saat ini: Fluminense
Sebelum ada Zlatan Ibrahimovic atau Edinson Cavani, Nene lah yang menjadi tumpuan di lini depan PSG. Pada musim 2011-2012, pemain asal Brasil tersebut mencetak 21 gol di Ligue 1.
Nene pindah ke Qatar pada 2013. Setelah itu, dia kembali ke Eropa pada 2015 dengan membela West Ham. Saat ini, Nene bermain untuk klub Brasil yakni Fluminense.
3. Ludovic Giuly
Usia: 43 tahun
Penampilan di PSG: 125
Sekarang: pensiun
Ludovic Giuly menjadi nama yang cukup familier. Dia pernah bermain untuk Barcelona. Ludovic Giuly meraih gelar Liga Champions ketika membela Barcelona. Ludovic Giuly bergabung dengan PSG dengan status bebas transfer.
Ludovic Giuly bermain di PSG pada 2008 hingga 2011. Dia tidak sempat menikmati era kejayaan PSG.
Advertisement
4. Guillaume Hoarau
Usia: 36
Penampilan di PSG: 145
Klub saat ini: Young Boys
Guillaume Hoarau bergabung dengan PSG pada 2007-2008. Saat itu, dia disebut punya talenta besar layaknua Karim Benzema. Guillaume Hoarau punya postur yang tinggi dan menunjang gaya bermainnya sebagai penyerang.
Musim 2008-2009 menjadi momen terbaik Guillaume Hoarau di Ligue 1. Saat itu, dia mencetak 17 gol untuk PSG. Namun, catatan golnya terus menurun dan terdepak pada musim 2012-2013.
Il y a pile 9 ans, Guillaume HOARAU signait au PSG en provenance du Havre.🔴🔵 pic.twitter.com/6j1XlV81Sf
— Histoire du #PSG (@Histoire_du_PSG) January 18, 2017
5. Claude Makelele
Usia: 47 tahun
Penampilan di PSG: 118 laga
Klub saat ini: Chelsea [direktur teknik]
Claude Makelele sebenarnya pensiun pada musim 2010-2011. Namun, dia tetap menjadi bagian dari PSG dengan posisi asisten pelatih. Dia menjadi orang kepercayaan pelatih Carlo Ancelotti.
Claude Makelele bermain di PSG saat usianya sudah tidak lagi muda. Namun, mantan pemain Chelsea memberi kontribusi yang cukup besar pada klub.
Advertisement
6. Sylvain Armand
Usia: 39
Penampilan di PSG: 380 laga
Sekarang: pensiun
Sylvain Armand mendapat julukan 'Mr PSG'. Julukan itu didapat karena Sylvain Armand bermain untuk PSG dalam jangka waktu yang lama. Sylvain Armand membela PSG pada 2004 hingga 2013. Sylvain Armand tersisih saat para pemain bintang datang.
Pada 2013, Sylvain Armand pindah ke Rennes. Dia masih tampil cukup bagus, tetapi tidak memberikan satu gelar pun untuk Rennes.
Joyeux anniversaire à Sylvain Armand 🇫🇷 qui fête ses 37 ans ! 😉🎂#PSGbirthday2️⃣0️⃣0️⃣4️⃣ ➡ 2️⃣0️⃣1️⃣3️⃣3️⃣8️⃣0️⃣ matches1️⃣2️⃣ ⚽ pic.twitter.com/r5Ko2RQ6xl
— Paris Saint-Germain (@PSG_inside) August 1, 2017
7. Mateja Kezman
Usia: 41 tahun
Penampilan di PSG: 53
Sekarang: pensiun
Mateja Kezman bergabung dengan PSG pada musim 2008-2009. Saat itu, dia sudah tidak lagi muda. Mateja Kezman datang dari klub asal Turki, Fenerbahce. Sebelumnya, dia menjalani karir yang sulit ketika bermain di Chelsea.
Mateja Kezman bertahan di PSG hingga musim 2009-2010. Dia tidak lagi menjadi bagian dari tim ketika PSG mendapat kucurang dana besar dari Qatar.
Advertisement
8. Stephane Sessegnon
Usia: 35 tahun
Penampilan di PSG: 105 laga
Sekarang: Genclerbirligi
Stephane Sessegnon punya karier yang cukup bagus di Inggris. Dia pernah membela Sunderland dan West Brom. Sebelum pindah ke Inggris, pemain asal Benin tersebut punya karir yang gemilang di PSG.
Stephane Sessegnon bergabung dengan PSG pada 2008. Dia pindah pada 2011, saat klub gencar membeli banyak pemain bintang. Stephane Sessegnon dijual ke Sunderland dengan 5,25 juta pounds.
Joyeux anniversaire à Stéphane Sessegnon 🇧🇯 qui fête ses 33 ans ! 😉🎂#PSGbirthday2️⃣0️⃣0️⃣8️⃣ ➡ 2️⃣0️⃣1️⃣1️⃣8️⃣8️⃣ matches1️⃣0️⃣ ⚽ pic.twitter.com/e5r86Sn4Ny
— Paris Saint-Germain (@PSG_inside) June 1, 2017
9. Gregory Coupet
Usia: 47 tahun
Penampilan di PSG: 46 laga
Sekarang: pensiun
Sebelum ada Hugo Lloris, Gregory Coupet lah yang menjadi kiper utama Prancis. Dia berada di bawah mistar Prancis pada Piala Dunia 2006. Gregory Coupet bermain di PSG pada rentang 2009 hingga 2011.
#FOOT #FOOTBALL #BIRTHDAY 🎂 Joyeux Anniversaire Grégory Coupet 🇫🇷 (4⃣7⃣ ans) ex gardien de but de @lepuyfoot (CO Le Puy) @ASSEofficiel @OL @Atleti @PSG_inside .34 Sélections en @equipedefrance Entraineur des gardiens à l' @OL pic.twitter.com/nXLWBzmgV4
— YanMae (@yanmae) December 31, 2019
PSG sekaligus menjadi klub terakhir yang dibela Gregory Coupet. Pada 2011, dia memutuskan pensiun dari karir sebagai pemain sepak bola profesional.
Sumber: Squawka
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 3/6/2020)
Advertisement