Leani Ratri Oktila dan Ni Nengah Widiasih Bacakan Puisi Suara Hatiku di Penutupan Peparnas Papua

Leani Ratri Oktila dan Ni Nengah Widiasih menyampaikan selebrasi kemenangan dengan membacakan puisi pada upacara penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (13/11/2021).

oleh Harley Ikhsan diperbarui 13 Nov 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2021, 20:15 WIB
Leani Ratri Oktila
Leani Ratri Oktila dan Ni Nengah Widiasih membacakan puisi pada upacara penutupan Peparnas XVI di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (13/11/2021). (Tangkapan Layar Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jayapura - Leani Ratri Oktila dan Ni Nengah Widiasih menyampaikan selebrasi kemenangan dengan membacakan puisi pada upacara penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (13/11/2021).

Karya sastra tersebut berjudul "Suara Hatiku" yang ditulis Setiono H Smasa 68.

Puisi penuh makna tersebut disampaikan dua atlet yang membuat Merah Putih berkibar di pentas dunia, teranyar Paralimpiade Tokyo 2020.

Ratri adalah sosok di balik kesuksesan Indonesia mendulang dua medali emas pada pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut.

Dia meraihnya pada cabang olahraga para bulu tangkis ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto. Selain itu, Ratri juga meraih perak pada nomor tunggal putri SL3-SU5.

Sementara Ni Nengah Widiasih adalah peraih perak para angkat berat kelas 41 putri Paralimpiade Tokyo. Selain itu, Ni Nengah Widiasih juga pernah menyabet perunggu pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Berikut isi dari puisi yang menggema di penutupan Peparnas Papua:

 

Suara Hatiku

Jokowi saat menutup Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Kabinet)
Jokowi saat menutup Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Kabinet)

Secercah sinar mentari merembes akar bumi

Pertanda kebangkitan itu baru mulai

Aku, bicara pada mu dari hening malam yang akan pergi dan menyepi

Dan aku dilahirkan pada bumi yang penuh arti

Keterbatasan langkah yang ku miliki dan harus ku lalui

Keringat tak bisa dibeli

Keringat dan darah menjadi energi

Aku akan pergi dengan segala milik dan keterbatasan ku

Rakyat menunggu

Menunggu pengabdian ku untuk pancarkan Merah Putih yang akan menyuarakan di seluruh bumi

Ayo bangkit

Bangkitlah saudara-saudaraku raih prestasi

Kibarkan Merah Putih yang akan menjadi kebanggaan bangsa ku.

Infografis

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya