Liputan6.com, Jakarta - Merebut gelar di sepak bola itu tidak mudah. Perjalanan terjal mesti dilewati demi bertakhta di podium tertinggi.
Rintangan beragam sudah menunggu tergantung jenis kompetisi. Ada yang harus langsung tancap gas karena kekalahan berarti langsung tersisih. Ada pula yang menekankan konsistensi karena turnamen berdurasi panjang. Ada pula yang menggabungkan keduanya.
Selain itu, variabel-variabel lain turut menjadi faktor. Jadwal padat yang berpotensi menguras fisik merupakan salah satu contoh. Selain itu, pelaku juga harus siap mental menghadapi tantangan agar tidak runtuh terkena tekanan.
Advertisement
Lalu apa jadinya jika seluruh faktor itu tidak ada? Maka berkah datang.
Klub Islandia Knattspyrnufelagid Fram merasakannya pada 1913 dan 1914. Mereka ditahbiskan sebagai juara karena tidak ada rival yang mendaftar. Ini adalah ceritanya.
Berawal dari Musim Pertama
Islandia menggelar kompetisi perdana pada 1912. Pada dasarnya bukan negara sepak bola karena iklim kurang bersahabat, hanya ada tiga klub yang mendaftar. Fram berkompetisi melawan IB Vestmannaeyjar (IBV) dan Knattspyrnufelag Reykjavikur (KR).
IBV kemudian menarik diri di tengah kompetisi. Mereka tidak bisa bermain karena banyak pemain cedera, disebabkan karena pertandingan digelar di lapangan penuh kerikil.
Dengan Fram dan KR sudah bertanding dan bermain imbang, kedua tim kembali bersua untuk memperebutkan gelar. KR keluar sebagai pemenang lewat skor 3-2.
Advertisement
Sengketa Jadwal
Setelahnya masalah kembali muncul. Terjadi sengketa mengenai jadwal pelaksanaan edisi 2013 dan 2014. Hanya Fram yang mendaftarkan diri. Alhasil, mereka ditahbiskan sebagai raja tanpa perlu bermain sama sekali.
Kesuksesan tersebut kemudian jadi modal bagi Fram. Mereka menguasai empat edisi selanjutnya hingga 1918. Pada titik itu kompetisi sudah melibatkan empat tim.
Â
Sepak Bola Islandia Saat Ini
Kompetisi sepak bola Islandia kini sudah memiliki struktur. Divisi tertinggi diikuti 12 klub.
Meski bersinar di awal, Fram harus mengakui keunggulan KR pada perolehan total gelar. Fram berkuasa 18 kali, berbanding 27 milik KR.
Sepak bola Islandia terus berkembang dan mencapai puncaknya ketika lolos Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Mereka bahkan sukses melaju hingga perempat final di Prancis lima tahun lalu.
Advertisement