Bola Ganjil: Inspirasi Nama Stadion, Panglima Nabi Muhammad hingga Juara Tinju Olimpiade Kuno

Klub sepak bola menjual hak nama stadion untuk mendapat pemasukan ekstra. Namun, ada beberapa klub yang menggunakan tokoh historis sebagai identitas markas tim.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 09 Jan 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 00:30 WIB
Foto Piala Eropa: Deretan Foto-foto Terbaik pada Laga Pamungkas Fase Grup Perhelatan Euro 2020
Petir menyambar di atas Stadion Allianz Arena, Munich, Jerman ketika berlangsung pertandingan Grup F Euro 2020 antara Jerman melawan Hungaria pada Rabu (23/06/2021). (AP/Florian Schroetter)

Liputan6.com, Jakarta - Klub sepak bola melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Salah satu praktik yang menjadi tren dalam beberapa dekade terakhir adalah dengan menjual hak nama stadion.

Berbagai nama stadion kini memakai identitas brand yang membayar demi mempublikasikan diri. Perusahaan finansial berbasis Jerman Allianz bahkan menguasai enam venue, mulai di Munich hingga Sao Paulo.

Tentu tidak semua klub menempuh langkah ini. Mayoritas perkumpulan di Italia lebih memilih mendedikasikan rumah kebanggaan kepada sosok-sosok penting dalam ruang lingkup klub, komunitas, hingga nasional.

Beberapa klub lain mengambil jalan lebih ekstrim. Tidak tanggung-tanggung, mereka menggunakan tokoh historis sebagai identitas markas tim.

Para figur tersebut bahkan sudah meninggal ratusan hingga ribuan tahun sebelum stadion itu berdiri. Di sini ada berbagai kategori untuk memilah siapa klub-klub itu.

Tokoh Pergerakan

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Pertama adalah mereka yang mengambil inspirasi dari pahlawan negara. Di antaranya duo Belgia Club Brugge dan Cercle Brugge yang bermarkas di Stadion Jan Breydel.

Venue ini berdiri 1975 dan didedikasikan untuk Breydel, tokoh yang memimpin pemberontakan terhadap Raja Philip IV. Breydel diperkirakan meninggal antara tahun 1328 hingga 1333.

Klub Portugal Vitoria SC memiliki Estadio D Afonso Henriques yang berdiri pada 1965. Stadion ini menggunakan nama Afonso I, raja pertama Portugal. Alfonso I tewas tahun 1185.

Stadion terbesar di Makedonia Utara, yang digunakan FK Vardar dan FK Rabotnicki serta tim nasional, sempat bernama Philip II pada 2009 hingga 2019. Ayah Alexander Agung itu dibunuh salah satu penjaga pribadinya pada 336 sebelum Masehi.

Artinya, stadion tersebut mengambil nama sosok yang meninggal 2.345 tahun sebelumnya.

Inspirasi Religi

ilustrasi BOLA GANJIL
ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Kategori kedua berkaitan dengan religi. Di Suriah, markas Al-Karamah dan Al-Wathba dinamakan dengan Khalid ibn al-Walid. Meninggal pada 642, Khalid ibn al-Walid adalah panglima perang yang mengabdi kepada Nabi Muhammad.

Di Inggris, St Mary's milik Southampton didekasikan untuk Maria, ibu Yesus Kristus. St James' Park di Newcastle United ditujukan kepada Santo Yakobus yang tewas karena dirajam pada tahun 62 atau 69.

Sebelum memberikan penghormatan untuk Diego Maradona, Napoli bermarkas di San Paolo atau Santo Paulus. Dia meninggal tahun 64 atau 67.

 

Legenda Olimpiade

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Stadion dengan nama tokoh historis terlama barangkali terletak di Rhodes, Yunani. Didedikasikan kepada legenda tinju Olimpiade Kuno Diagoras, stadion tersebut berdiri pada 1932.

Diagoras sendiri meninggal pada 448 sebelum Masehi, 2.380 tahun sebelum namanya diabadikan menjadi venue.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya