Liputan6.com, Sydney - Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay masih menjaga harapannya pada Australia Open 2022. Tunggal putra Indonesia itu sukses melangkah ke perempat final.
Tiket delapan besar turnamen bulu tangkis berhadiah total 180 ribu dolar AS itu didapat Rumbay setelah mengatasi perlawanan Soong Joo Ven. Melalui laga berdurasi 71 menit, dia mengalahkan pemain Malaysia itu dengan skor 15-21, 21-18, dan 21-12.
"Tidak nyangka saya bisa menang, apalagi ini merupakan pertemuan pertama," kata Ikhsan Rumbay usai pertandingan babak 16 besar Australia Open di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Kamis (17/11) sore WIB.
Advertisement
"Tadi kunci kemenangan saya adalah bermain nothing to lose. Saya juga lebih berani, ngotot, dan mengusung daya juang tinggi. Pokoknya, saya tidak mau kalah saja."
"Pada gim pertama, main saya selalu tertekan. Saya juga salah salah strategi. Awalnya saya mau berinisiatif lebih menyerang dan mengontrol permainan depan, ternyata dia yang malah bisa ngontrol permainan depan," ucap Rumbay menambahkan.
Â
Pontang-panting
Meski kalah di gime pertama, Ikhsan Rumbay justru merasa lebih yakin bisa mengalahkan lawan. Dengan pola permainan yang dikembangkan, dia membuat Soong Joo Ven jadi lebih sulit untuk mengembalikan shuttlecock yang diarahkan jauh dari jangkauannya.
Soong pun dibuat pontang-panting. "Di gim kedua, saya batasi serangan lawan. Saya membuat lawan lebih sulit. Lawan bisa saya buat pontang-panting," sebut Rumbay.
Pada gim ketiga, dari awal Rumbay bisa mengontrol permainan. Dia juga tampil habisan-habisan. Selain itu, lawan juga makin kesulitan untuk mematikan permainannya.
"Saat unggul jauh, saya makin yakin bisa mengalahkannya. Apalagi lawan juga tambah bingung untuk bisa mematikan permainan saya. Saya lebih berani dan menikmati pertandingan," ucap Rumbay.
Di perempat final, Rumbay akan bertemu Lu Guang Zu asal China. "Untuk menghadapi pertandingan besok lawan Lu Guang Zu, kondisi saya harus disiapkan. Saya harus berani capek dulu, lebih ditingkatkan daya juang dan semangatnya," tegas Rumbay.
Â
Advertisement
Christian Adinata
Sayang, kemenangan Rumbay,tidak diikuti rekannya Christian Adinata. Pemain yang menduduki peringkat 80 dunia itu dikalahkan Kodai Naraoka asal Jepang 11-21 dan 16-21.
"Dia ulet, rata-rata pemain Jepang itu ulet. Saya belum terbiasa dengan armosfer di turnamen super 300," kata Christian usai pertandingan.
"Karena itu, saya juga jarang bisa ketemu lawan-lawan yang lebih kuat. Sementara Kodai lebih sering bertemu dengan pemain top. Wajar kalau dia punya pengalaman lebih."
"Di gim kedua, sebenarnya ada kesempatan saat saya bisa unggul 8-3. Tetapi, permainan saya tidak konsisten. Saat saya unggul malah terburu-buru. Sementara lawan lebih tenang, meski dalam posisi tertinggal," tambah Christian.
Christian menyebut kekalahan dari Kodai harus menjadi pelajaran berharga ke depan. "Ini untuk menghadapi musim depan agar saya lebih siap. Yaitu, bagaimana mengatasi pemain-pemain yang levelnya ada di atas," pungkas Christian.