Liputan6.com, Jakarta - Inter Milan menjamu Juventus pada leg kedua semifinal Coppa Italia di Stadio Giuseppe Meazza, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB. Kedua tim terkunci dalam kedudukan 1-1.
Pertemuan ini melanjutkan rivalitas sengit di antara kedua klub. Secara geografis, Inter Milan dan Juventus merupakan wakil dari dua kota terbesar di Italia Utara.Â
Mereka lalu terlibat duel gengsi, terutama pada 1950-an dan 1960-an. Persaingan Inter dan Juventus kembali memanas usai skandal Calciopoli pada 2006.
Advertisement
Dengan kekuatan nyaris setara dan pertandingan kerap berlangsung ketat, apakah pernah ada satu tim yang dominan sehingga meraih kemenangan besar.Â
Setelah Liverpool sukses mempermalukan rival abadi Manchester United 7-0 beberapa waktu lalu, Bola Ganjil menceritakan hegemoni Real Madrid kala mempermak Barcelona 11-1 di El Clasico.
Kemenangan besar nyatanya juga terjadi di Derby d'Italia. Setelah melewati periode tersengit, Juventus mampu meraih kemenangan atas Inter Milan dalam pertandingan yang menghasilkan 10 gol.
Â
Protes Inter Milan
Kedua tim semestinya bertemu 16 April 1961 di Stadio Comunale. Namun, wasit Carlo Gambarotta menghentikan pertandingan pada menit ke-31 karena penonton masuk lapangan. Otoritas kompetisi kemudian menetapkan Inter Milan sebagai pemenang dengan skor 2-0.
Juventus tidak terima mendengar keputusan yang keluar sepekan berselang tersebut. Mereka mengajukan banding. Keberatan Si Nyonya Tua diterima. Sidang memutuskan laga diulang pada 10 Juni.
Inter Milan balik protes vonis itu. Sebagai tanda tidak terima, mereka menurunkan tim berisi pemain muda.
Komposisi tersebut tidak berdaya di hadapan tim sekuat Juventus. Omar Sivori bisa merobek gawang I Nerazzurri enam kali. Angka lain bagi tuan rumah dihasilkan Bruno Nicole, Bruno Mora, serta gol bunuh diri Francesco Riefolo. Sementara gol Inter Milan dihasilkan Sandro Mazzola. Skor akhir 9-1 bagi Juventus.
Advertisement
Juventus Tetap Juara Italia
Menang atau kalah, hasil laga ini sebenarnya tidak mengubah status Juventus sebagai juara. Mereka mengakhiri klasemen berbekal keunggulan empat angka atas pesaing terdekat AC Milan. Kala itu hasil positif dihargai dua angka.
Sebaliknya, Inter Milan kehilangan kans menggeser Milan di posisi dua. Mereka berada satu poin di belakang rival sekota tersebut.