Liputan6.com, Jakarta Dahaga 32 tahun timnas Indonesia telah berakhir. Garuda Nusantara yang dihuni para pemain U-22 berhasil merebut medali emas cabang olahraga sepak bola pada SEA Games 2023 Kamboja berkat kemenangan dramatis 5-2 atas Thailand di di Stadion Olimpiade Phnom Penh, Selasa (16/5/2023).
Pada laga ini, Indonesia yang sempat memimpin 2-0 melalui Ramadhan Sananta di babak pertama harus memainkan perpanjangan waktu setelah Thailand menyamakan kedudukan di babak kedua.
Baca Juga
Hujan kartu kuning dan merah mewarnai jalannya laga, Indonesia yang unggul jumlah pemain di babak perpanjangan waktu akhirnya berhasil menutup laga dengan skor 5-2. Tiga gol tambahan Timnas Indonesia U-22 di babak tambahan dicetak Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman, dan Beckham Putra.
Advertisement
(Simak jalannya pertandingan pada tautan ini)
Kemenangan ini sekaligus mengakhiri penantian panjang Timnas Indonesia akan medali emas SEA Games. Terakhir kali momen ini dirasakan pada SEA Games 1991 yang berlangsung di Filipina.
"Alhamdulillah, penantian kita selama 32 tahun untuk menyaksikan tim sepak bola Indonesia juara terwujud hari ini. Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, dan ofisial. Kami persembahkan emas ini bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir seusai laga final, Selasa (16/5).
Erick memberi apresiasi atas seluruh keringat, kerja keras, hingga pengorbanan yang dilakukan oleh skuat timnas U-22. Mulai dari pemain, pelatih, hingga staf beserta ofisial. Menurut Erick ini adalah bukti Indonesia adalah bangsa tangguh dan mampu bekerja sama demi satu tujuan. "Hari ini anak-anak Indonesia yang umumnya masih berusia di bawah 22 tahun membuktikan bahwa kita adalah bangsa tangguh, pekerja keras, dan mampu bekerja sama untuk menjadi yang terbaik," ujar Erick.
Turun ke Lapangan Tenangkan Pemain
Pertandingan Indonesia vs Thailand sendiri sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi tak lama setelah Irfan Jauhari menjebol gawang Thailand dan membawa Indonesia unggul 3-2. Petugas keamanan sampai turun tangan memisahkan dua kubu yang bertikau. Wasit Matar Ali Al-Hatami dari Oman kemudian mengeluarkan kartu merah kepada pemain dari Indonesia dan kiper Thailand. Tidak hanya itu, wasit juga memburu sejumlah ofisial tim dan mengganjar mereka dengan kartu merah.
Saat keributan terjadi, Erick Thohir juga turun ke lapangan. Menteri BUMN itu berusaha menenangkan ofisial dan pemain timnas Indonesia U-22. Sebelum meninggalkan lapangan, pria yang akrab disapa Eto itu juga tampak memberi semangat dan mengacungkan jempol ke bench pemain Garuda Nusantara.
Advertisement
Lapor Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Seusai laga Erick pun langsung melapor ke Presiden Jokowi. Erick berterima kasih pada Presiden Jokowi yang secara total mendukung penuh timnas sejak awal. "Terima kasih bapak Presiden. Ini adalah misi yang memang sejak awal pak Presiden sangat serius mendorong agar sepak bola Indonesia bisa berprestasi. Alhamdulillah akhirnya misi dan penantian juara terwujud hari ini," kata Erick.
Erick mengaku terharu melihat bagaimana para pemain jatuh bangun dan tak mengenal lelah sepanjang laga. Menurutnya Indonesia telah dibuat bangga oleh perjuangan, pengorbanan, dan keteguhan mental pemain hingga pluit akhir.
"Ini adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Hari ini kita satu, mulai dari penonton di stadion hingga seluruh rakyat pelosok Indonesia yang menyaksikan di layar kaca menyatu bersama pemain di atas lapangan. Satu doa, satu harapan, dan satu kebahagiaan," ujar Erick.
Erick mengatakan hasil ini adalah titik awal perjalanan tim sepak bola Indonesia untuk.menggapai asa lebih tinggi. "Emas SEA Games ini akan jadi titik awal. Timnas akan terus meningkatkan diri, mengasah kemampuan. Karena target kita bukan berhenti di Kamboja. Tapi Kamboja adalah awal dari perjalanan sepak bola kita untuk menggapai asa yang lebih tinggi di level yang lebih tinggi pula," kata Erick.