Liputan6.com, Jakarta - Manchester United merupakan klub yang kerap mengeluarkan dana besar untuk mengakuisisi banyak pemain dalam sejarahnya, namun sayangnya, tidak semua pemain yang direkrut berhasil mencapai kesuksesan di Old Trafford.
Situasi tersebut pastinya menimbulkan frustrasi di kalangan para penggemar, bahkan dapat dikatakan lebih menyebalkan ketika melihat pemain yang tampil kurang baik di klub tetap menonjol dan berprestasi di tempat lain.
Baca Juga
Perubahan pelatih dan strategi tim juga menjadi faktor yang berkontribusi pada permasalahan ini. Setelah kepergian Sir Alex Ferguson, MU mengalami periode transisi yang panjang dan beberapa pemain yang datang tidak mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Advertisement
Selain itu, perubahan gaya permainan dan filosofi klub juga dapat memengaruhi penampilan pemain. Meskipun demikian, penggemar Setan Merah tetap setia mendukung tim mereka dan berharap agar klub ini dapat menemukan kembali formula kesuksesan mereka di masa lalu.
Di bawah ini, kami akan membahas lima pemain yang mengalami peningkatan performa setelah meninggalkan Manchester United. Siapa saja mereka? Silahkan simak urainnya di halaman berikutnya.
Â
Â
Memphis Depay
MU boyong Memphis Depay dari PSV Eindhoven dengan harapan agar bisa memperbaiki alur serang lini depan, akan tetapi pemain asal belanda itu tidak mampu menampilkan penampilan terbaiknya saat bermain untuk MU.
Depay gagal mencapai potensinya di Old Trafford. Ia hanya berhasil mencetak tujuh gol dan memberikan enam assist dari 53 penampilannya dalam berbagai kompetisi.
Ia kemudian dipindahkan ke Lyon saat Jose Mourinho menjadi pelatih. Pemain berusia 27 tahun ini akhirnya berhasil memulihkan karier sepak bolanya di klub Ligue 1 tersebut.
Advertisement
Gerard Pique
Gerard Pique awalnya merupakan salah satu bek muda berbakat milik MUpada tahun 2004. Namun, karena Setan Merah pada saat itu masih memiliki pemain seperti Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand, waktu bermain Pique sangat terbatas.
Setelah hanya bermain sebanyak 22 kali untuk Setan Merah, Pique kemudian memutuskan untuk berpindah. Pada tahun 2008, ia kembali ke klub masa kecilnya, Barcelona, dengan nilai transfer sebesar 5 juta pounds (setara dengan Rp93 miliar).
Usai pergi ke Barcelona, Pique berhasil menjelma menjadi bek tengah kelas dunia. Ia memberikan kontribusi besar dalam membantu Blaugrana meraih berbagai trofi utama, baik untuk Barcelona maupun Tim Nasional Spanyol.
Radamel Falcao
Terdapat periode ketika Radamel Falcao terlihat sebagai salah satu penyerang paling mematikan di Eropa, seperti pada masa produktifnya di Porto, Atletico Madrid, dan awal kariernya di Monaco.
Namun, ketika ia bergabung dengan Manchester United dengan status pinjaman di bawah asuhan Van Gaal pada bulan September 2014, ia sudah tidak lagi menjadi pemain kelas atas.
Hal ini semakin diperkuat oleh cedera ACL yang parah, yang membuatnya absen selama lebih dari enam bulan.
Falcao hanya mampu mencetak empat gol dalam 26 penampilannya di Premier League untuk Setan Merah, dan ketidakmampuannya semakin jelas ketika ia dipinjamkan ke Chelsea.
Tetapi Falcao kembali menemukan performanya yang terbaik untuk Monaco dan menjadi bagian penting dari tim yang mengalahkan prediksi untuk meraih gelar Ligue 1 musim 2016-17, mencapai semifinal Liga Champions, dan mengalahkan Manchester City asuhan Pep Guardiola dalam kompetisi tersebut.
Advertisement
Angel Di Maria
Angel Di Maria awalnya mendapatkan pujian dari berbagai media setelah mencetak gol yang unik dengan melewati Kasper Schmeichel dalam beberapa minggu pertama karirnya di Manchester United.
Sepertinya, klub ini akhirnya telah mendapatkan bintang yang mereka cari untuk menghidupkan kembali semangat mereka setelah era kepergian Sir Alex Ferguson.
Pemain asal Argentina ini bahkan dinobatkan sebagai man of the match dalam kemenangan Real Madrid di final Liga Champions, dan penampilannya sangat mengesankan. Namun, sayangnya, keberhasilan ini tidak berlangsung lama.
Ternyata masa bermainnya di MU sangat tidak sesuai ekspektasi, dan dia tidak pernah benar-benar merasa cocok atau beradaptasi sepenuhnya di kota Manchester.
Kemudian, ia berpindah ke PSG dan berhasil memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dominasi klub tersebut di dalam dunia sepak bola Prancis. Pada usianya yang kini mencapai 33 tahun, ia berhasil mencatatkan lebih dari 100 assist untuk tim tersebut dan turut meraih gelar Ligue 1 yang kelima pada tahun 2022.
Wilfried Zaha
Wilfried Zaha menjadi salah satu talenta muda yang sangat menjanjikan di Inggris, sehingga membuat Sir Alex Ferguson terkesan dan akhirnya menyetujui kesepakatan untuk membawanya bergabung dengan Manchester United dalam salah satu langkah terakhirnya untuk klub.Â
Namun, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana ketika pemain sayap ini akhirnya tiba di klub pada musim panas 2013, saat David Moyes mengambil alih jabatan manajer dari Ferguson. Zaha tidak pernah benar-benar bermain untuk Setan Merah, hanya mencatatkan total empat penampilan selama berada di klub tersebut.
Ia dijual kembali ke Palace dengan harga lebih murah dari harga yang mereka beli dua tahun kemudian, dan Zaha membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang sayap terbaik di Liga Inggris.
Â
Advertisement