Liputan6.com, Jakarta Mali tidak ingin pulang dengan tangan hampa dari Piala Dunia U-17 2023. Setelah gagal melaju ke final, wakil Afrika itu kini mengincar tempat ketiga yang akan diperebutkan bersama Argentina di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12/2023) kick off 19.00 WIB.Â
Pelatih Mali, Soumalia Coulibaly mengatakan peringkat ketiga menjadi target yang harus diraih setelah di semifinal kalah 1-2 dari Prancis. Perolehan tempat ketiga sangat penting bagi Mali meskipun sedikit meleset dari target semula untuk masuk final.
"Sangat penting bagi kami bisa memenangkannya dan pulang membawa medali. Karena itulah tujuan awal kami, mendapatkan medali," kata Coulibaly di Hotel Alila Solo, Kamis malam (30/12/2023).
Advertisement
"Meskipun awalnya untuk menjadi juara atau menempati peringkat kedua, tapi jika bisa menduduki peringkat ketiga tetap akan menyenangkan," ucapnya.
Meski demikian, merebut tempat ketiga juga bukan perkara mudah. Sebab, Mali akan berhadapan dengan Argentina. Tim Tango muda juga gagal ke final walau mampu memberi perlawanan ketat kepada Jerman di semifinal. Argentina menyerah 2-4 lewat adu penalti usai memaksa lawan bermain imbang 3-3 hingga babak normal berakhir. Â
Â
Mali Buta Kekuatan Argentina
Coulibaly mengaku tidak begitu banyak mengetahui karakter permainan Diego Placente yang merupakan pelatih Argetnina. Meski demikian, Argentina menurutnya merupakan negara besar dengan tim sepakbola yang hebat dan kuat.
"Saya pikir Argentina datang sebagai favorit. Setiap Piala Dunia, Argentina selalu menjadi tim nomor satu atau nomor dua. Mereka juga memiliki tim muda yang hebat dan bermain bagus di turnamen ini. Tapi, kami pun juga bermain bagus di turnamen ini. Tim muda Mali selalu bisa bertahan di berbagai turnamen," ujarnya.
"Saya berharap ini akan menjadi pertandingan yang bagus untuk kedua tim, dan Diego Placente? Saya tahu dia main juga di Bundesliga, tapi saya tidak tahu banyak permainannya. Saya pikir besok para pemain (kedua tim) akan saling bermain terbuka. Karena di turnamen U-17, sebenarnya tidak ada satu tim yang lebih baik dari tim lainnya. Misalnya Prancis dan Jerman, mereka bukan favorit tetapi ternyata bisa sampai ke final," tambahnya.
Â
Advertisement
Mali Belajar dari Kekalahan
Para pemainnya, menurut Coulibaly sudah banyak belajar dari kekalahan-kekalahan yang mereka alami, dan itu dinilainya bukan suatu masalah karena semua tim juga mengalaminya. Laga perebutan peringkat ketiga melawan Argentina ini, dinilainya adalah final kecil dan dirinya yakin, kali ini mereka akan memenangkannya.
"Kekalahan yang kami alami itu tidak masalah. Karena banyak tim juga mengalami kekalahan di pertandingan penting, seperti Argentina. Tapi besok kami mempunyai laga final kecil melawan Argentina, kami ingin memenangkan pertandingan ini," katanya.
Bagi Mali, sejauh ini merupakan prestasi terbaik kedua mereka setelah 2015. Pada Piala Dunia U-17 tersebut, Mali sukses menembus babak final. Sayang, mereka kandas atas sesama tim Afrika lainnya, Nigeria.
Â