Liputan6.com, Jakarta- Atlet kempo Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di Kejuaraan Dunia Kempo 2024 atau 20th International Kempo Federation (IKF) World Kempo Championship 2024. Berlaga di Antalya, Turki, atlet dari Federasi Kempo Indonesia (FKI) mampu merebut total 19 medali dengan rincian dua emas, lima perak dan 12 perunggu.
Medali emas didapat Indonesia dari Kata Perorangan 16-18 melalui M. Fajar Alkadafi. Serta dari Kata Synkronik 16-18 lewat trio M. Adib Mubarak, M. Fajar Alkadafi dan M. Dafa Amanullah. Fajar menjadi bintang utama kontingen FKI Indonesia di Turki. Total Fajar membawa pulang dua medali emas.
Kejuaraan Dunia Kempo 2024 berlangsung pada 22 dan 28 April 2024. Indonesia harus bersaing dengan 40 negara lain di Kejuaraan Dunia Kempo 2024 ini. Kontingen Indonesia menggirimkan enam atlet dengan mengikuti 10 nomor di tradisional dan 11 di fighting. Semuanya sukses merebut medali.
Advertisement
Usai berprestasi di Turki, kontingen Indonesia yang dipimpin CDM M. Samaun A. Thalib, sudah tiba di Jakarta pada Senin (29/4/2024) sore melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangan kontingen Indonesia ini disambut oleh Wakil Ketua Umum Senior FKI Timbul Thomas Lubis, dan jajaran pejabat imigrasi.
"Ini kali keempat kita ikut Kejuaraan dunia Kempo. Sudah dua kali di Antalya Turki. Ajang ini diikuti 41 negara. Kita mengirim tim yang lebih sedikit dari biasanya. Tahun ini enam orang jadi tidak bisa mempertahankan peringkat dua karena lawannya ada yang mengirim 80 sampai 90 atlet," ujar Timbul kepada wartawan.
Hasil Memuaskan Dengan Kekuatan 6 Atlet
Meski belum berhasil mempertahankan prestasi seperti di tahun 2023, FKI puas dengan hasil yang didapat tahun ini dengan jumlah atlet hanya enam orang.
"Targetnya beda dari yang dulu karena kami mengirim atlet lebih banyak. Jadi target kali ini lebih rasional. Tapi kita cukup senang dengan mengirim tujuh orang yang beranggotakan enam atlet dan satu CdM ini kita bisa meraih dua medali emas, lima perak dan 12 perunggu dan kita berada di posisi empat dunia."
Di Kejuaraan Dunia Kempo 2024, Indonesia hanya kalah bersaing dengan Rumania, Spanyol dan Portugal. "Mereka selalu kirim banyak atlet. Lokasinya kan deket tinggal naik bus aja. Kita jauh," sambung Timbul.
Advertisement
Faktor Cuaca Dingin
Kontingen Indonesia di Kejuaraan Dunia Kempo 2024 juga harus menghadapi faktor X saat melawan wakil tuan rumah Turki. Beruntung hasil positif tetap bisa diraih.
"Kendala tidak ada yang berarti. Anak-anak bertanding sesuai kemampuan mereka. Kendala cuma kalau bertemu tuan rumah. Harus all-out dan fight lebih," ucap Samaun.
Cuaca dingin di Antalya Turki turut menghadirkan tantangan lebih bagi atlet Indonesia.
"Pelaksaaan berjalan lancar di sana. Saya termasuk salah satu yang senior. Saya bangga dengan tim kecil ini tapi bisa menghasilkan hasil yang memuaskan. Tantangan terbesar bersaing dengan tuan rumah. Cuaca juga ada sedikit karena dingin 18 derajat. Ini Bibir pecah-pecah," tutur atlet kempo Indonesia, Fadlun Rauf.
Indonesia akan Fokus di Nomor Tradisional
Hasil di Kejuaraan Dunia Kempo 2024 ini akan jadi bahan evaluasi FKI untuk menggirimkan atlet ke luar negeri di masa mendatang. Nomor tradisional akan lebih diutamakan.
"Kita ke depan akan lebih selektif. Kita akan fokus ke tradisional. Kalau Fighting selalu dikerjain. Target mereka di fighting. Kita akan di tradisional karena kekuatan kita di sana," imbuh Timbul.
FKI juga rencananya akan mengirimkan atlet pada Juni nanti ke London, Inggris untuk mengikuti kejuaraan yang digelar International Kempo Association (IKA). Indonesia akan berkekuatan 10 orang dengan empat atlet putra dan empat atlet putri.
Advertisement