Tim catur Indonesia berhasil melewati target dua emas yang dicanangkan ketika berangkat ke SEA Games 2013 Myanmar. Sampai Rabu (18/12/2013), tim catur Indonesia sudah meraih 4 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu. Empat medali emas diraih GM Susanto Megaranto (1 emas kelas rapid semi internasional), Susanto Megaranto dan Muhamad Luthfi (catur transfer pasangan putra) serta Irene Kharisma Sukandar ( 2 emas).
Menurut manajer timnas Catur Indonesia, Rikardo SE, mengungkapkan, kunci keberhasilan ini dikarenakan adanya kaderisasi atlet. Dia mengaku Percasi sudah memotong satu generasi sehingga atlet-atlet muda bisa unjuk gigi di SEA Games kali ini.
“Kami memotong habis satu generasi demi kaderisasi atlet. Ternyata, strategi ini berhasil. Hasilnya, materi tim catur Indonesia didominasi oleh atlet-atlet muda,” ujar Rikardo.
Dengan program memotong satu generasi itu, daerah pun semakin giat dalam membina pecatur muda mereka.”Ini juga merupakan salah satu motivasi agar daerah-daerah berlomba mencetak pecatur berprestasi yang kemudian masuk Pelatnas,” tuturnya.
Menurutnya, materi pecatur muda dikumpulkan dari Seleknas yunior kelompok umur 8-10 tahun. Lalu dari Kejurnas dan Perang Bintang. Dari ajang terkumpul sekitar 70 pecatur. Mereka diseleksi kembali menjadi 10 putra dan putri dengan menggunakan sistem promosi dan degradasi.
“Berdasarkan kebutuhan tim di SEA Games Myanmar ini dari 10 terbaik itu diseleksi kembali menjadi 7 putra dan 6 putri,” kata Rikardo.
Selain penilaian teknis, Percasi juga menerapkan penilaian nonteknis. “Selama dalam proses seleksi, perilaku para pecatur juga kami nilai. Ini dimaksudkan agar para pecatur tidak merasa angkuh dan tinggi hati ketika meraih prestasi,” pungkasnya. (Def)
Baca Juga:
Menurut manajer timnas Catur Indonesia, Rikardo SE, mengungkapkan, kunci keberhasilan ini dikarenakan adanya kaderisasi atlet. Dia mengaku Percasi sudah memotong satu generasi sehingga atlet-atlet muda bisa unjuk gigi di SEA Games kali ini.
“Kami memotong habis satu generasi demi kaderisasi atlet. Ternyata, strategi ini berhasil. Hasilnya, materi tim catur Indonesia didominasi oleh atlet-atlet muda,” ujar Rikardo.
Dengan program memotong satu generasi itu, daerah pun semakin giat dalam membina pecatur muda mereka.”Ini juga merupakan salah satu motivasi agar daerah-daerah berlomba mencetak pecatur berprestasi yang kemudian masuk Pelatnas,” tuturnya.
Menurutnya, materi pecatur muda dikumpulkan dari Seleknas yunior kelompok umur 8-10 tahun. Lalu dari Kejurnas dan Perang Bintang. Dari ajang terkumpul sekitar 70 pecatur. Mereka diseleksi kembali menjadi 10 putra dan putri dengan menggunakan sistem promosi dan degradasi.
“Berdasarkan kebutuhan tim di SEA Games Myanmar ini dari 10 terbaik itu diseleksi kembali menjadi 7 putra dan 6 putri,” kata Rikardo.
Selain penilaian teknis, Percasi juga menerapkan penilaian nonteknis. “Selama dalam proses seleksi, perilaku para pecatur juga kami nilai. Ini dimaksudkan agar para pecatur tidak merasa angkuh dan tinggi hati ketika meraih prestasi,” pungkasnya. (Def)
Baca Juga:
1. Mantan Pemain Milan Siap Bunuh Diri Jika Terbukti Atur Skor
2. Mike Tyson: Memangnya Ada Klub Manchester City?
3. Tim Panahan Indonesia Gagal Penuhi Target