Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menjual tanah untuk masjid milik warga ke gereja beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Septian Dee Santos pada 27 Agustus 2020.
Akun Facebook Septian Dee Santos mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul "Keluarga Korban Penjualan Tanah ke Gereja Bicara, KH Lutfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam".
Akun Facebook Septian Dee Santos kemudian menambahkan narasi dalam konten yang diunggahnya:
Advertisement
"Berita tahun 2016...Meskipun berita ini udah lama...Tapi yg namanya rekam jejak tetap tak bisa di pungkiri..Terlihat kejam, tamak, rakus..Amal jariah akan terus mengalir sampai hari kiamat kelak...
SAID AQIL SIRADJMENJUAL TANAH UNTUK MASJID MILIK WARGA KE GEREJA !!!
MENOLAK LUPA 2016❗❗----Kronologi :
j. Beberapa tahun yang lalu, beliau berbuat dholim kepada seorang pemilik tanah di daerah Karangbesuki, Malang, bernama Haji Qosim (Abah Qosim).
Singkat cerita, pada awalnya tanah milik Haji Qosim ini ditawar oleh para misionaris seharaga 9 Miliar untuk didirikan gereja di atasnya. Tentu saja Haji Qosim yang seorang Muslim menolak mentah-mentah penawaran tersebut, berapapun harganya.
Beberapa waktu kemudian, Said Aqil Sirodj (SAS), yang waktu itu sepertinya masih pengurus PB NU datang kepada Haji Qosim dan memberikan penawaran atas tanah tersebut. Melalui percakapan telepon yang disaksikan oleh Dr. Imam Muslimin (menantu Haji Qosim), SAS meminta kesepakatan agar tanah tersebut dijual kepadanya seharga 1,7 Miliar dengan tujuan untuk didirikan Islamic Center. Tentu saja Haji Qosim menyetujui tawaran itu, karena beliau bisa sekaligus beramal jariyah.
Tak dinyana, ternyata setelah sepakat dengan SAS atas penjualan tanah tersebut, dan dibayarkan sebesar 700 Juta dari kesepakatan 1,7 M, tanah tersebut DIJUAL KEPADA PARA MISIONARIS oleh Said Aqil Siradj. Sehingga saat ini, silahkan dilihat langsung di lokasi, telah berdiri di atas tanah tersebut gedung seminari milik misionaris Kristen. Semua akibat perantara keji Said Aqil Sidlradj.
Kini Haji Qosim sudah sepuh. Jika diajak bicara soal tanah tsb, pasti beliau langsung syok dan pingsan. Niat mulianya untuk beramal jariyah pupus. Belum lagi kecaman dari masyarakat sekitar, yang anggap Haji Qosim menjual tanahnya untuk didirikan gereja.
Jika saudara2 peduli dengan kasus ini, mohon dukungannya. Jika punya akses ke PB NU atau kiai2 sepuh NU, monggo disampaikan.
Agar rakyat Indonesia terbuka pandangannya tentang kiprah Said Aqil Siradj terhadap Islam di Indonesia.
Link berita >> https://www.bangsaonline.com/berita/29593/keluarga-korban-penjualan-tanah-ke-gereja-bicara-kh-lutfi-abdul-hadi-said-aqil-kejam," tulis akun Facebook Septian Dee Santos.
Konten yang disebarkan akun Facebook Septian Dee Santos telah 11 kali dibagikan warganet.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menjual tanah untuk masjid milik warga ke gereja. Penelusuran dilakukan dengan membuka tautan artikel berjudul "Keluarga Korban Penjualan Tanah ke Gereja Bicara, KH Lutfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam" yang diunggah akun Facebook Septian Dee Santos.
Artikel tersebut dimuat situs bangsaonline.com pada Kamis 26 Desember 2016 lalu. Setelah dibaca lebih lanjut, artikel itu memuat tautan hak jawab dari Ketum PBNU Said Aqil Siradj.
Dalam hak jawabnya yang dimuat pada 21 Maret 2017, Said Aqil Siradj menyebut bahwa berita tersebut tidak benar. Berikut hak jawab dari KH Said Aqil Siradj.
"Berita bohong dan fitnah tentang jual beli tanah di Malang yang dikaitkan dengan diri saya, sungguh telah mengganggu serta merugikan martabat dan harga diri saya sekeluarga, terlebih pada saat yang bersamaan saya adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," tulis Said Aqil dalam hak jawab tersebut.
Penelusuran selanjutnya dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "said aqil siradj jual tanah". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut.
Satu di antaranya artikel berjudul "Seribu Persen Bohong Kiai Said Makelari Tanah di Malang" yang dimuat situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), nu.or.id pada 29 Desember 2016 lalu.
Jakarta, NU OnlineBelakangan, beredar berita tentang terlibatnya Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam jual-beli tanah di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Tanah milik H. Qosim ini dijual kepada seseorang. Posisi Kiai Said dalam berita itu adalah makelar yang menjanjikan bahwa di tanah tersebut akan dibangun Islamic Center.
Pembeli tanah dari H Qosim atas nama Denny M Syafullah membantah berita tersebut. Menurut dia, berita tersebut sangat jahat. “Ini berita jahat. Ini orang jahat. Seribu persen bohong!” katanya di gedung PBNU, Jakarta, pada Kamis (29/12).
Denny sebelumnya mengetahui bahwa berita itu memang sudah keluar setelah Muktamar NU di Jombang pada 2015 lalu. Tapi dia tidak bereaksi apa-apa.
“Dulu udah keluar baru muktamar, tapi tidak menyebut nama saya, makanya saya diamin. Sekarang menyebut nama saya,” ujar pria yang pengusaha ini.
Menurut dia, tanah itu menjadi milikinya hanya selama setahun. Kemudian sudah dijual lagi. Dan dia tidak tahu apa-apa lagi dengan tanah tersebut. Yang jelas adalah, jual-beli tanah ini tidak ada kaitannya dengan Kiai Said Aqil Siroj. Dia juga mengaku siap untuk menjadi saksi untuk kasus tersebut.
Denny juga mengaku telah menelepon H Qosim. H Qosim juga membantah berita tersebut. Orang yang membuatnya adalah pihak yang menghendaki Kiai Said medun (turun dari Ketua Umum PBNU). Kemudian Denny juga menunjukkan tulisan tangannya yang dibubuhi tanda tangan dan materai senilai 6000.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menjual tanah untuk masjid milik warga ke gereja ternyata tidak benar. Said Aqil telah memberikan hak jawab atas berita tersebut dan menyebut bahwa hal itu adalah fitnah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement