Cek 6 Fakta dan Mitos soal Ular: Bisa Hidup Meski Kepalanya Terpotong?

Ular sering dikatakan berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Namun faktanya, tidak semua ular berbahaya.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Sep 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 17:00 WIB
Kejahatan aneh (2)
Ilustrasi ular beludak. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Bergidik. Begitulah jika seseorang berbicara tentang ular. Banyak yang takut dengan ular karena termakan doktrin yang diterima sejak kecil.

Ular sering dikatakan berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Namun faktanya, tidak semua ular berbahaya.

Hanya saja, masyarakat kadung percaya dengan mitos yang menyebut ular sangat berbahaya. Faktanya, tidak ada korelasi jelas antara ular memasuki rumah dengan nasib, kesialan, musibah, dari penghuni.

Berikut ini, ada enam fakta dan mitos tentang ular, seperti Cek Fakta Liputan6.com kutip dari Museum Victoria.

1. Mitos: Semangkuk susu bisa menarik perhatian ular

Fakta: Ini merupakan salah satu kepercayaan yang berasal dari ular jantan (lampropeltis triangulum) di Amerika Utara dan Selatan. Penduduk setempat melihat ular menghilang ke lumbung saat mencari hewan pengerat dan percaya kalau ular meminum susu sapi.

Kenyataannya, reptil tidak bisa mencerna susu. Bahkan, jika bisa, kemungkinan besar ular itu sedang haus. Jika sedang haus, ular bakal meminum apa saja.

 


2. Mitos: Kadal lidah biru bisa mencegah ular masuk rumah

Saking Hausnya, Ular Ini Jinak Saat Diberi Minum Pakai Gelas
Ilustrasi ular (pixabay.com)

Fakta: Ular itu memakan katak, kadal, dan sesama jenisnya. Bahkan, ular dengan tengkuk berwarna oranye, mengkhususkan dirinya untuk memakan kadal.

Bahkan, ular yang baru menetas, dari berbagai spesies sering memangsa kadal lidah biru. Namun sebaliknya, ketika ular sudah dewasa, kadal lidah biru bisa menjadi pemangsa.

3. Mitos: Jika kepalanya terpotong, ular masih bisa hidup hingga matahari terbenam

Fakta: Mitos yang satu ini sangat populer di pedesaan Australia. Mitos ini muncul karena tubuh ular terus menggeliat, meski kepalanya sudah dipotong. Namun, mitos ini tidak sepenuhnya benar.

 


4. Mitos: Ular selalu pergi berpasangan

Taring Ular
pixabay.com/users/kandhalkeshvala-4969592/

Fakta: Secara umum, momen ketika ular terlihat berdua hanya saat musim kawin. Jika di luar dari itu, ular biasanya akan pergi sendirian dan memakan ular yang lebih kecil.

5. Mitos: Ular tidak bisa mendengar

Fakta: Ular memang tidak memiliki gendang telinga. Namun, ular memiliki telinga bagian dalam yang tidak hanya mampu menangkap getaran melalui tanah, melainkan juga suara frekuensi rendah di udara. Ular memang mengalami kesulitan dengan suara pada nada yang lebih tinggi.

 


6. Mitos: Ular memiliki lendir

Tewaskan Satpam Serpong, Begini Cara Mengatasi Gigitan Ular Weling
Tewaskan Satpam Serpong, Begini Cara Mengatasi Gigitan Ular Weling (sumber: Pixabay)

Fakta: Kebanyakan orang yang jijik dengan ular mengatakan bahwa sisik ular itu berlendir. Faktanya, tidak ada satu pun jenis ular berlendir. Bahkan sisik ular benar-benar kering.

Licin? Tidak. Sisik ular cenderung halus. Namun ini terbatas pada beberapa jenis saja, seperti keluarga pyhton atau ular-ular yang memang dipelihara manusia dan dirawat dengan baik. Mengapa nampak mengkilat? Hal ini disebabkan oleh pantulan cahaya yang menimpa sisik ular yang sangat halus. Sehingga akan terlihat seperti berlendir. Pada dasarnya, ular tidak memiliki kelenjar keringat layaknya manusia.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya