Liputan6.com, Jakarta- Maraknya penyebaran informasi palsu atau hoaks terkait bantuan sosial (bansos) menjadi perhatian serius. Modus penipuan ini memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah untuk mencuri data pribadi atau melakukan penipuan finansial.
Aksi kejahatan ini tersebar luas melalui berbagai platform digital, mulai dari pesan berantai di aplikasi Telegram hingga tautan mencurigakan di Facebook dan situs web palsu. Pelaku memanfaatkan isu bansos untuk mendapatkan keuntungan pribadi, merugikan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Contohnya, beredar pesan berantai yang menawarkan pendaftaran bansos melalui formulir Google. Tautan tersebut meminta calon penerima bansos mengisi data pribadi yang kemudian disalahgunakan. Modus lain yang ditemukan adalah tawaran bansos Ramadan sebesar Rp1,5 juta melalui Telegram dengan tautan yang mengarah ke situs mencurigakan.
Advertisement
Kementerian Sosial juga menjadi sasaran, dengan pesan palsu yang menawarkan bansos Rp700 ribu melalui tautan yang diklaim resmi. Semua ini adalah upaya penipuan yang harus diwaspadai.
Bahaya hoaks bansos tidak hanya sebatas kerugian finansial. Pencurian data pribadi yang dikumpulkan melalui modus ini dapat berdampak luas, mulai dari penyalahgunaan identitas hingga kejahatan siber lainnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami cara melindungi diri dari kejahatan ini. Pemerintah sendiri telah berupaya keras menyalurkan bansos secara tepat sasaran, namun kejahatan siber ini terus beradaptasi dan mencari celah.
Waspada dan Bijak dalam Memverifikasi Informasi Bansos
Untuk menghindari menjadi korban hoaks bansos, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan. Pertama, selalu verifikasi informasi dari sumber resmi. Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial atau pesan berantai tanpa mengecek kebenarannya. Situs web resmi pemerintah, akun media sosial resmi lembaga terkait, dan petugas kelurahan setempat dapat menjadi sumber informasi yang terpercaya.
Kedua, waspada terhadap tautan mencurigakan. Jangan pernah mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan, terutama yang meminta data pribadi sensitif seperti nomor rekening, KTP, atau informasi lainnya. Tautan-tautan tersebut seringkali mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri data.
Ketiga, laporkan informasi mencurigakan. Jika menemukan informasi yang mencurigakan atau indikasi penipuan, laporkan segera kepada pihak berwenang atau platform media sosial tempat informasi tersebut dibagikan. Laporan tersebut akan membantu pihak berwenang untuk menindak pelaku dan mencegah lebih banyak korban.
Advertisement
Kenali Ciri-Ciri Hoaks Bansos
Mempelajari ciri-ciri umum hoaks juga penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Hoaks bansos seringkali menggunakan bahasa yang provokatif dan menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal.
Kesalahan tata bahasa dan ejaan juga sering ditemukan. Sumber informasi yang tidak jelas atau anonim juga menjadi ciri khas hoaks. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, masyarakat dapat lebih mudah mendeteksi informasi palsu.
Perlu diingat, pemerintah berkomitmen untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Namun, kejahatan siber terus berkembang dan mencari celah. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memverifikasi informasi dari sumber terpercaya, kita dapat melindungi diri dari kejahatan ini dan memastikan bansos tepat sasaran.
Ingat, selalu periksa kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada orang lain. Sebarkan informasi yang benar dan bantu mencegah penyebaran hoaks bansos.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
