Google Gelontorkan Rp 11,7 Miliar Berantas Hoaks di Indonesia

Pemerintah menyambut baik langkah Google untuk mendukung literasi digital dan melawan hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 11:04 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 08:01 WIB
Kantor Google Indonesia di SCBD.
Kantor Google Indonesia di SCBD. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Google melalui lembaga filantropis Google.org mengumumkan hibah 800.000 dolar Amerika Serikat atau sekira Rp 11,7 miliar untuk mendukung beragam program literasi media dan juga pelatihan digital dalam upaya memberantas hoaks dan misinformasi di Indonesia.

"Tahun ini dengan bangga kami mengumumkan hibah keempat MAFINDO dan MAARIF Institute sebesar 800.000 USD untuk memberikan solusi dan membantu lebih dari 26.700 dosen dan guru serta mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui edukasi literasi media dan digital," kata Head of Public Affairs Southeast Asia Google APAC, Ryan Rahardjo, dalam diskusi virtual, seperti dilansir Antara, Rabu (27/10/2020).

Ryan mengatakan, memerangi kesalahan informasi, ujaran kebencian, intoleransi, informasi yang direkayasa dan hoaks terus menjadi tantangan. Terutama mendekati pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang akan diselenggarakan secara serentak pada Desember 2020 mendatang.

Google.org juga membentuk program bernama Tular Nalar. Dalam program ini, Google turut menggandeng MAARIF Institute, MAFINDO, dan Love Frankie. Nantinya, program tersebut akan berfokus kepada materi pembelajaran untuk mengasah cara berfikir secara kritis.

"Ini juga dibentuk untuk para dosen, guru dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di lingkungan pembelajaran," ucap Ryan.

Google juga membentuk sebuah situs Tular Nalar, yang akan bisa diakses pada Januari 2021 mendatang, terutama untuk para masyarakat yang tidak dapat berpartisipasi dalam pelatihan virtual.

"Kami harap melalui program ini para pengajar mendapatkan materi ajar tambahan dan juga dukungan yang mereka butuhkan untuk terus menularkan hal hal positif kepada para pelajar di Indonesia," kata Ryan.

"Dalam hal ini cara mengatasi misinformasi dan disinforamsi agar seluruh pelajar dan masyarakat Indonesia pada umumnya dapat menjadi warga digital yang bertanggung jawab," dia menambahkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Dukungan Pemerintah

Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy ungkap masalah utama penyebab stunting di Nusa Tenggara Timur dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Percepatan Perbaikan Status Gizi di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Kamis (15/10/2020). (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah menyambut baik hibah keempat yang diberikan Google.org tersebut untuk mendukung literasi digital dan melawan hoaks melalui program bernama Tular Nalar.

"Saya harap program ini akan memberikan solusi dan membantu para dosen, guru dan mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui program literasi media dan juga digital," kata

Program yang dikelola oleh MAARIF Institute, MAFINDO dan Love Frankie, akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pimpinan pusat Muhammadiyah dan ASPIKOM.

"Dengan semakin cepat penyebaran informasi di era digital ini, marilah kita kerjasama untuk memberantas hoaks dengan menciptakan warga negara yang lebih kritis, dan berpengetahuan di Indonesia," ujar Menteri Muhadijir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya