Video Hoaks Sepekan: Rekaman Ikan Duyung hingga KTP Non Muslim Tak Bisa Registrasi Vaksin

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Apr 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 20:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Misalnya saja informasi rekaman video ikan duyung yang sebenarnya. Informasi terebut berupa artikel berjudul "Betul betul Tidak Dapat Percaya Mata Sendiri,Aneh Kejadian Rekaman Ikan Duyung Yang Sebenarnya" yang dimuat situs viralinfoindo.xyz.

Berikut isi artikel informasi rekaman ikan duyung yang sebenarnya tersebut:

Seputar DuniaDalamBerita.com - Heboh, sebuah rekaman video putri duyung betul-betul membuat kita tidak percaya dengan mata sendiri?

Adakan Ikan 'Duyung' Satu Lagenda atau betul-betul wujud di dunia kita? Sudah ada banyakrakaman ikan 'duyung' alir keluar kat internet

Dikutip dari sebuah website brilio.net dari Hmetro, Senin (10/4), lelaki yang berusia 39 tahun ditettapkan sebbagai terssangka karrena merekkam sebuah video darri bawah rok seorang wanita dengan menggunakan kamera yang disembunyikan di dalam sepatu.

Pria ini melakukan aksinya menjelang siang pada pukul 09.30 waktu setempat di Pasar Tani Giant, Alor Setar, Kedah, Malaysia. Sang korban, wanita berusia 38 tahun mengaku terkejut sebab tiba-tiba seorang pria di sampingnya dipukul beramai-ramai. Ketika itu korban tengah berada di sebuah kedai ingin membeli kue.

Kepala kepolisian setempat, Mohd Rozi Jidin menuturkan bahwa warga memergoki perbuatan pria iseng tersebut sebelum beramai-ramai memukulinya. dari Pellakunya juga kedappattan tellah memasukkan sebuah kakinya di sebuah sela-sela kaki si korban "Ketika kejadian itu korban tidak menyadari perbuatan pelaku yang merekam video itu yang telah dihubungkan dengan Iphone 6 Plus miliknya," terang Mohd Rozi Jidin.

Menurut Rozi, pelaku dapat dikenai Pasal 294 dan 509 Kanun Keseksaan Malaysia, serupa Kitab Undang-Undnag Hukum Pidana di Indonesia."Khalayak kemudian menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian"

Namun setelah ditelusuri, informasi rekaman ikan duyung yang sebenarnya tidak benar.

Isi artikel tersebut tidak mengulas tentang rekaman ikan duyung yang sebenarnya melainkan tentang lelaki yang ditangkap karena merekam video dari bawah rok perempuan dengan kamera tersembunyi di sepatunya.

Selain video yang diklaim rekaman ikan duyung, terdapat beberapa video hoaks lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Muhammadiyah dan KTP Non Muslim Tidak Bisa Registrasi Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin. Video berdurasi 32 detik tersebut beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin yang dibagikan menampilkan sejumlah orang di bawah tenda, dalam video tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut:

"Yang mendaftar melalui online atau loket.com yaDengan kategori, dengan catatan kategori pelayanan publik Muhammadiyah, kami sudah mendapatkan informasi dari PIC-nya yang dibelakang, bahwa untuk KTP dengan agama non Islam tidak bisa diregistrasi karena arahan dari PIC-nya ya terimakasih."

Setelah ditelusuri, video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin bukan dilakukan pihak Muhammadiyah.

Kegiatan vaksinasi tersebut sepenuhnya diselenggarakan oleh pihak Kementerian BUMN, sedangkan Muhammadiyah sebatas sebagai mitra layanan vaksinasi. Personil yang menjadi pemandu dalam kegiatan tersebut juga bukan dari Muhammadiyah.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya