Studi Ungkap Penyebaran Hoaks Bisa Diperlambat oleh Platform Media Sosial

Studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Google’s social technology incubator ‘Jigsaw’membuktikan bahwa penyebaran hoaks bisa diperlambat oleh media sosial.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 18 Jun 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi hoaks. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Google’s social technology incubator ‘Jigsaw’membuktikan bahwa penyebaran hoaks bisa diperlambat oleh media sosial. Namun perlu ada penyesuaian sederhana pada platform media sosial jika ingin berhasil.

Studi ini melibatkan 9.070 partisipan di Amerika Serikat. Peneliti mensimulasikan beberapa fitur tambahan kecil di media sosial untuk membantu para pengguna media sosial sebelum berbagi informasi.

Beberapa fitur yang dikembangkan dalam studi ini seperti 'evaluasi', yang melibatkan meminta seseorang untuk mengevaluasi keakuratan judul. Kemudian ada 'tips', yaitu kotak kecil yang mengimbau pengguna untuk lebih waspada terhadap headline dan melihat bukti dan sumber informasi.

'Kepentingan', yang menanyakan kepada pengguna seberapa penting bagi mereka untuk hanya membagikan informasi yang akurat di media sosial, dan 'norma' , yaitu imbauan yang didasarkan pada norma-norma.

Hasilnya cukup memuaskan, sebab saat ada fitur untuk membantu keakuratan cerita maka ada lebih dari 20 persen partisipan yang cenderung tidak membagikan berita palsu atau hoaks.

"Metode ini tidak bisa digunakan sekali lalu orang langsung bisa. Sebaliknya platform media sosial dengan logaritmanya justru mengalihkan perhatian seseorang dari akurasi berita," ujar penulis utama studi dari MIT, profesor David Rand dilansir Inquirer.

"Bahkan jika Anda adalah seseorang yang peduli dengan akurasi dan umumnya pemikir kritis, konteks media sosial hanya mematikan bagian otak Anda," Rand menambahkan.

Saksikan video pilihan berikut ini

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya