Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir melihat peluang pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen. Salah satunya melalui penguatan hilirisasi dan industrialisasi.
Hal itu juga yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Erick meminta Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID serius menggarap hilirisasi dan industrialisasi.
Baca Juga
"Memang kita menyadari bahwa opsi terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah dengan hilirisasi dan industrialisasi," kata Erick dalam MINDialogue, di Jakarta, dikutip Jumat (10/1/2025).
Advertisement
"Tentu kami terus mendorong agar hilirisasi dan industrialisasi terus menjadi blueprint dalam langkah strategis kami ke depan," ia menambahkan.
Erick turut mengapresiasi Grup MIND ID yang telah mampu menjalankan tugas hilirisasi dan tetap mampu membukukan kinerja perusahaan yang sangat baik.Â
Beberapa proyek smelter menjadi bukti keseriusan MIND ID untuk memproses bahan mentah hasil tambang yang didapat. Erick mengatakan peningkatan kinerja berhasil menambah pendapatan ke negara.
"Kontribusi MIND ID ini melalui pajak, PNBP, dan dividen terus bertumbuh. Ini adalah equilibrium yang kita aplikasikan bersama, di mana korporasi sehat dan tugas dari negara tetap bisa dijalankan," ungkap Erick.
Garapan Hilirisasi MIND ID
Sebelumnya, Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso membeberkan langkah hilirisasi yang dilakukan BUMN. Setiao anggota Holding BUMN Industri Pertambangan diklaim olehnya telah meningkatkan nilai tambah dari hasil tambang.
Hendi menyatakan, hal ini sejalan dengan arahan pemerintah terhadap hilirisasi. Bahkan hilirisasi dilakukan di setiap komoditas tambang yang ada di Indonesia.
Â
Â
Kolaborasi Antam
"Kami ingin sedikit mengulas apa saja pencapaian yang sudah kita lakukan di dalam grup Mind ID yaitu kalau kita lihat dari setiap komoditas, syukur alhamdulillah bahwasannya MIND ID dan para anggotanya, ada enam, sudah melakukan kegiatan hilirisasi," ungkap Hendi dalam MindDialogue, di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Misalnya, PT Timah Tbk yang sudah melakukan hilirisasi melalui smelter yang dibangunnya. Sehingga bijih timah bisa diproses menjadi tin ingot, tin chemical, hingga tin solder.
Berikutnya, PT Aneka Tambang Tbk yang gandengan bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang membangun smelter alumina yang dikelola anak usahanya. Ini merujuk pada Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Antam beserta Inalum sudah berkolaborasi melakukan integrasi hulu dan hilir. Jadi, Antam menyediakan bauksitnya terus mereka bersama berkolaborasi membentuk anak usaha yang sudah mendirikan smelter alumina. Ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya nanti aluminium yang diproduksi itu bisa dihasilkan murni di Indonesia," tuturnya.
Â
Advertisement
Pembangunan Smelter
Berikutnya, Antam masih memiliki smelter nikel di Pomala dan Halmahera Timur. Proyek selanjunya adalah smelter Rotary Klin-Electric Furnance (RKEF) untuk memperkuat ekosistem baterai kendaraan listrik.
"Kemudian juga tidak kalah, Vale juga sudah melakukan hilirisasi dengan adanya smelter di Sorowako. Hal itu akan dilanjutkan dan disusul oleh pembangunan HPAL smelter di berbagai lokasi," ucapnya.
Smelter Freeport
Selanjutnya, ada PT Freeport Indonesia yang memiliki smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Ini disebut-sebut menjadi smelter terbesar di dunia untuk memproduksi copper dan katoda.
"Juga tidak kalah pentingnya dengan adanya smelter tembaga, maka bisa dimulai juga ada precious metal refinery yang akhirnya Indonesia bisa membuat produksi emas yang diekstrasi by product dari prosesan smelter tembaga," bebernya.
"Jadi dapat kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu hadiran sekalian bahwasannya MindID sudah berkomitmen dan sudah bisa membuktikan hiat mengenai hilirisasi," tambah Hendi.