Empat Cara Negara Mendapat Vaksin Covid-19

Berikut cara negara mendapatkan vaksin Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jul 2021, 19:49 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi vaksin, COVID-19, sertifikat vaksin
Ilustrasi vaksin, COVID-19, sertifikat vaksin. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta-  Sebagian negara telah melakukan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan dari penularan Covid-19, namun upaya ini tidak bisa dijadikan perlombaan.

Anggota COVAX Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, vaksinasi bukan balapan yang dilakukan satu negara, sehingga harus dilakukan secara merata oleh seluruh negara, ini untuk menciptakan kekebalan kelompok menyelesaikan pandemi Covid-19.

"Ini bukan rate, ini buka balapan, pandemi itu didunia kalau cuma satu dua negara saja yang menyelesaikannya pandemi tidak selesai," kata Tjandra, dalam Live Streaming Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com, Selasa (27/7/2021).

Tjandra mengungkapkan, sebuah negara bisa mendapatkan vaksin dengan empat cara, yaitu dengan membeli menggunakan uang sendiri, namun cara ini masih menghadapi kendala sebab meski sebuah negara memiliki uang untuk membeli vaksin tetapi pasokan vaksin belum bisa memenuhi kebutuhan.

"Maslahnya kalau anggarannya ada, vaksinnya nggak ada, jadi kebutuhan tidak seimbang," ungkapnya.

Tjandra melanjutkan, ke dua berdasarkan kerjasama bilateral dua negara, ke tiga kerjasama multilateral dan ke empat dengan membuat sendiri.

"Untuk mendapat vaksin saat ini ada empat cara," ujarnya.

Menurut Tjandra, Covax sebagai lembaga dunia yang mengurusi penyaluran vaksin berupaya memenuhi kebutuhan vaksin setiap negara. Namun, saat ini ketersediaan vaksin yang ada jumlahnya masih di bawah kebutuhan.

"Ada namanya Covax dibentuk empat organiasi dunia, di antaranya WHO, UNICEF ini menghimpun vaksin ke negara yang membutuhkan," tuturnya.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya