Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar kesehatan marak beredar di merdia sosial, hal ini tentu bisa menambah wawasan. Namun harus diwaspadai sebab kerap dijadikan bahan hoaks.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks seputar kesehatan, setelah melakukan penelusuran dari informasi yang beredar di tengah masyarakat lewat media sosial.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar kesehatan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Advertisement
Universitas Johns Hopkins Konfirmasi Swab PCR Suntikkan Vaksin Tanpa Diketahui
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2023.
Unggahan klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
"http://www.opensourcetruth.com/johns-hopkins-u-confirms...
Johns Hopkins U Mengonfirmasi, dengan tes swab PCR, anda dapat div4ksin4si tanpa anda ketahui."
Unggahan klaim tersebut menyertakan tautan artikel berjudul "Johns Hopkins U Confirms You Can Be Vaccinated with a PCR Swab Test Without Knowing" yang dimuat situs opensourcetruth.com, pada 16 Februari 2022.
Benarkah Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....
Produk Makanan Berlabel Apeel Sangat Berbahaya Penuh Bahan Kimia dari Rekayasa Genetik
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim produk makanan berlabel Apeel sangat berbahaya penuh bahan kimia dari rekayasa genetik. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Mei 2023.
Unggahan klaim produk makanan berlabel Apeel sangat berbahaya penuh bahan kimia dari rekayasa genetik tersebut menampilkan sebuah foto benda berlabel "Apeel" disrtai dengan barcode dan tulisan "PRODUCTION OF MEXICO", angka "4225".
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Bagi yang suka berbelanja di supermarket,selalu teliti sebelum membeli ,jika nemu produk berlabel APEEL ,itu produk milik Bill Gates ,sangat berbahaya,penuh dengan bahan kimia dan berasal dari hasil rekayasa genetik ,GMO".
Benarkah klaim produk makanan berlabel Apeel sangat berbahaya penuh bahan kimia dari rekayasa genetik? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini....
Advertisement
Penemuan Metode Penyembuhan Penyakit Mata Tanpa Operasi Bukan oleh Dokter Terawan
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penemuan metode penyembuhan penyakit mata tanpa operasi oleh Dokter Terawan, kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Mei 2023.
Unggahan klaim penemuan metode penyembuhan penyakit mata tanpa operasi oleh Dokter Terawan dibagikan oleh akun Facebook Terawan Agus Putranto, menampilkan tangkapan layar pembawa berita di stasiun televisi TVRI, seorang yang sedang diperiksa matanya dan Dokter Terawan.
Dalam foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"Berita : Mengumumkan obat untuk 9 dari 10 penyakit mata, tanpa operasi, dilakukan di rumah, dalam 7 hari!"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Berita : 👁️ Dokter Terawan telah menemukan metode penyembuhan penyakit mata dalam waktu 7 hari, tanpa operasi, dilakukan di rumah.👉Tidak ada kekambuhan, tanpa efek samping"
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement