Gelar Patroli Siber Jelang Pemilu 2024, Polda Jambi Buru Penyebar Hoaks dan Ujaran Kebencian

Untuk mengantisipasi hoaks pemilu 2024, Polda Jambi juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

oleh Rida Rasidi diperbarui 13 Okt 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 22:00 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024 (Istimewa)
Ilustrasi Pemilu 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta-- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi melalui Tim Subdit Cyber Crime melakukan patroli siber di media sosial untuk mengantisipasi terjadinya konflik menjelang tahun politik 2024.

Mengutip dari Antara, Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi, Kompol Andi Purwanto, mengatakan patroli ini terus dilakukan untuk mengantisipasi dan memetakan berita hoaks dan fitnah jelang Pemilu 2024.

“Kami melihat peningkatan, terutama di media sosial. Kami rutin melakukan patroli siber untuk mengantisipasi hal-hal, seperti berita bohong atau ujaran kebencian,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. Selanjutnya, ia menjelaskan pengawasan ini dilakukan bukan hanya berkaitan dengan pemilu di daerah, tetapi juga berkaitan dengan proses pemilu secara nasional.

“Kami mengawasi bukan hanya pilkada lokal di Jambi, tetapi juga pemilu secara keseluruhan. Ya, kami rasakan eskalasinya karena pemilu juga semakin dekat,” katanya.

Hingga saat ini, Andi mengatakan, Polda Jambi belum menerima laporan terkait dugaan tindak pelanggaran pemilu, khususnya di media sosial yang ada di Provinsi Jambi.

Namun, ia menjelaskan, jika ditemukan pelanggaran ke depannya akan langsung diproses penyelidikan oleh pihak Gakkumdu, yaitu dari Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan.

Selanjutnya, Andi mengimbau masyarakat supaya berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama menjelang pemilu di mana informasi akan beredar dengan sangat banyak di internet.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak menanggapi informasi dan jangan sampai ikut serta menyebarkan berita hoaks atau ujaran kebencian.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya