Liputan6.com, Jakarta - Informasi salah atau hoaks terkait dunia kesehatan salah satunya yang terkait dengan obat banyak beredar di masyarakat. Hoaks ini beredar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Lalu apa saja hoaks seputar obat? Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga
1. Cek Fakta: Hoaks Pemberian Obat Cacing Merupakan Rencana Depopulasi dari Pemerintah
Advertisement
Beredar di media sosial pesan berantai yang menyebut pemberian obat cacing merupakan rencana depopulasi dari pemerintah. Pesan berantai itu menyebar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 12 Agustus 2023.
Berikut isi postingannya:
"Hati2 dgn segala pemberian dr mereka secara gratis yg ujung2nya pasti cmn buat depopulasi..obat cacing di salurkan ke semua skolah2 secara gratis yg lucunya anak2 sekolah hrs minum didepan para nakes..sementara jika obatnya dibawa ke rmh sdh pasti ortu yg lebih jitu dlm soal mengajarkan anak buat minum obat2an..kira2 aman nggk ya?"
Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut pemberian obat cacing merupakan rencana depopulasi dari pemerintah? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Hoaks Profesor Gizi IPB Promosikan Obat Pelangsing
Beredar di media sosial postingan video Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah mempromosikan obat pelangsing. Postingan itu muncul sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Agustus 2023.
Dalam postingannya terdapat video Prof. Dr. Ir Hardinsyah mengklaim telah menemukan formula obat penurun berat badan dan telah dikonsumsi sejumlah tokoh seperti Okky Lukman.
Video itu disertai narasi:
"Halo, saya ahli gizi Ir. Hardinsyah, dan tujuan saya adalah untuk membantu Anda mendapatkan tubuh langsing dan menarik yang Anda impikan.Metodologi saya telah teruji dan didukung oleh banyak tokoh terkenal yang telah mencapai hasil yang mengesankan. Misalnya - Okky Lukman, yang telah menjadi duta formula saya.Dengan menggunakan formula unik saya, Anda bisa berhasil menghilangkan berat badan berlebih untuk selamanya, tanpa harus melakukan diet yang melelahkan dan latihan yang membosankan.Tidak peduli apakah Anda pria atau wanita, berapa usia Anda, atau berapa lama Anda mengalami kelebihan berat badan. Sangat aman dan cocok untuk semua orang.Apakah Anda menyukai makanan manis, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, efek kehamilan, diabetes, atau masalah hormon, metode saya akan efektif untuk Anda.Jangan lewatkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang formula penurunan berat badan saya yang unik.Cukup klik "Senegkapnya" dan temukan jalan baru menuju kelangsingan dan kesehatan."
Lalu benarkah postingan video Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah mempromosikan obat pelangsing? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Klarifikasi Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik
Beredar di media sosial postingan obat sakit kepala bisa menyebabkan anemia aplastik. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 April 2024.
Dalam postingannya terdapat gambar beberapa obat sakit kepala seperti Paramex dan Bodrex. Postingan itu disertai narasi:
"Cuma mau mengingatkan . Hati-hati obat-obatan juga beresiko anemia aplastik, penyakit langka yg merenggut nyawa alm babe cabitaMungkin emang udh takdir Nya. Tapi kita juga harus lebih berhati*"
Lalu benarkah postingan obat sakit kepala bisa menyebabkan anemia aplastik? Simak dalam artikel berikut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement