Tangani Hoaks di Ruang Digital, Polda Kalteng Kedepankan Pembinaan

Polda Kalteng punya cara berbeda untuk menangani peredaran hoaks di ruang digital.

oleh Nabila Lutvia Tanjung diperbarui 01 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi hoaks
Ilustrasi hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Polda Kalteng punya cara berbeda untuk menangani peredaran hoaks di ruang digital. Mereka mengutamakan penanganan restorative justice karena banyak masyarakat belum sadar akan bahaya menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Polda Kalteng menjelaskan sejak bulan Januari hingga Mei 2024, pihaknya telah menangani 14 kasus informasi hoaks yang bersebaran. Dari 14 kasus hoaks yang beredar, sebagian adalah penyebar informasi hoaks dan sebagian lagi merupakan pembuat informasi hoaks.

Salah satu hoaks yang sempat beredar adalah adanya informasi begal di jalan Trans Kota Palangka Raya. Masyarakat yang menyebarkan informasi mengklaim bahwa ban mobilnya telah dilempar sesuatu oleh para begal, padahal faktanya ban mobil tersebut terkelupas sendiri karena termakan usia.

"Selama ini, informasi hoaks terjadi akibat banyak dari oknum masyarakat pada saat mengalami suatu kejadian, kemudian secara langsung berasumsi sendiri dan menyebarkannya ke media sosial. Mereka berharap informasi itu viral," ujar Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polisi Daerah Kalimantan tengah Ipda Shamsudin dilansir Antara.

"Kami mengutamakan pembinaan karena bisa saja oknum warga ini tidak mengetahui bahaya informasi hoaks, sehingga ke depannya mereka tak mengulangi perbuatannya kembali. Namun kami juga mengingatkan bahwa ada sanksi kurungan badan selama enam tahun yang tertuang dalam UU ITE, yang menanti oknum yang membuat ataupun menyebarkan informasi hoaks," katanya menegaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya