Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat dihebohkan dengan fenomena berburu koin. Fenomena ini muncul di sejumlah kota di antaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Melansir dari video yang beredar di media sosial, khususnya di TikTok, sejumlah pengguna yang mendapatkan koin jagat disebut-sebut bisa ditukar dengan uang.
Koin tersebut tersembunyi dan bisa ditemukan secara realtime dengan menggunakan aplikasi. Sistem pencarian koin tersebut mirip dengan permainan treasure hunt atau berburu "harta karun" secara offline.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Aktivitas berburu koin tersebut ternyata memunculkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan laporan, para pemburu koin ini justru merusak taman dan fasilitas umum.
Lalu, apa itu Koin Jagat?
Dilansir dari Antara, Koin Jagat merupakan bagian dari permainan treasure hunt yang tersedia dalam aplikasi Jagat, sebuah platform sosial berbasis peta digital. Permainan ini mengajak pengguna untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi di dunia nyata.
Koin yang berhasil ditemukan bisa ditukar dengan uang tunai, nilainya pun bervariasi mulai dari Rp 300 ribu untuk koin perunggu hingga Rp 100 juta untuk koin emas. Untuk berpartisipasi dalam perburuan Koin Jagat, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Unduh dan install aplikasi Jagat
Aplikasi tersedia di Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS.
2. Buat akun baru
Daftarkan diri Anda dengan mengikuti proses pendaftaran di aplikasi.
3. Aktifkan GPS
Pastikan fitur GPS di perangkat Anda aktif agar aplikasi dapat menunjukkan lokasi koin yang tersembunyi.
4. Ikuti peta di aplikasi
Aplikasi Jagat akan menampilkan peta dengan lokasi koin terdekat. Ikuti petunjuk untuk menuju lokasi tersebut.
5. Klaim koin
Saat berada di lokasi yang ditunjukkan, klik ikon harta karun yang muncul di layar untuk mengklaim koin atau hadiah.
6. Tukar koin dengan uang
Verifikasi akun dan hubungkan aplikasi Jagat dengan e-wallet atau rekening bank untuk mencairkan koin yang telah dikumpulkan.
7. Nilai hadiah Koin Jagat
Setiap jenis koin dalam permainan Koin Jagat menawarkan nilai hadiah yang berbeda-beda. Koin Perunggu bernilai antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000, sementara Koin Perak diperkirakan memiliki nilai lebih tinggi meskipun detailnya belum dirilis. Koin Emas menjadi yang paling berharga dengan nilai hadiah tertinggi, menjadikannya incaran utama para pemain dalam berburu koin virtual ini.
Di sisi lain, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara meminta, pengembang aplikasi pencari koin Jagat agar segera menghentikan aktivitasnya, karena para pengguna telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.
Koswara mengatakan, fenomena ini muncul setelah beberapa taman di Bandung dijadikan lokasi berburu koin oleh pengguna aplikasi, yang menyebabkan kerusakan pada fasilitas taman.
"Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya," ujar Koswara dilansir dari Antara, Senin (13/1/2025).
Koswara menyampaikan bahwa kerugian utama berupa kerusakan pada tanaman dan fasilitas taman. Tim penjaga taman, termasuk petugas keamanan taman terus berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Ia menambahkan, pengembang aplikasi tersebut juga tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung dalam menggelar kegiatan mencari koin.
"Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang," katanya.
Ia menyarankan, agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi lain yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya.
"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ucap Koswara.
Sementara itu, Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung, Yuli Eka Dianti mengungkapkan, sejumlah taman kota seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota mengalami kerusakan yang cukup parah akibat aktivitas pencarian koin.
"Tanaman diinjak-injak, lantai di Taman Tegalega dilepas, bahkan ada yang sampai menggali tanah. Padahal kami sudah susah payah merawat taman-taman ini," ujar Yuli.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Pj Gubernur Jakarta Minta Warga Tak Rusak Fasilitas Umum Demi Koin Jagat
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi merespons viral masyarakat yang berburu koin jagat hingga merusak sejumlah fasilitas umum (fasum). Dia mengimbau, agar masyarakat tidak merusak lingkungan hanya karena sebuah tren.
"Dan saya imbau warga masyarakat DKI ayo jaga fasos-fasum kita, jangan sampai kemudian tekel-tekel keramik, dicungkil untuk mencari sesuatu yang tidak pasti," kata Teguh di Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).
Dia menyampaikan, koordinasi telah dilakukan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) guna memastikan keamanan wilayah Jakarta. Personel Satpol PP bakal disiagakan di beberapa titik yang menjadi lokasi warga mencari koin jagat.
"Untuk Satpol PP sudah menjaga fasos-fasum yang kemungkinan disitu akan menjadikan katakan area untuk mencari koin jagat," ujar dia.
Tak hanya itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta serta jajaran Wali Kota juga diminta untuk menyiagakan jajarannya di sejumlah lokasi untuk menghindari pengrusakan fasos dan fasum di Jakarta karena tren koin jagat.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.