Sam Bimbo Perjuangkan HAKI Para Seniman ke `Negeri Sakura`

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) menjadi persoalan khusus, sekaligus mendapat perhatian serius dari penyanyi legendaris dari Grup Trio Bimbo.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Mar 2014, 11:15 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2014, 11:15 WIB
Sam Bimbo, Balada Seorang Biduan ke Balada Seorang Seniman
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) menjadi persoalan khusus, sekaligus mendapat perhatian serius dari penyanyi legendaris dari Grup Trio Bimbo.

Citizen6, Jakarta Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan persoalan krusial yang harus segera dibenahi di Indonesia, termasuk fungsinya dalam memberi perlindungan bagi para musisi dan pencipta lagu. Hal ini, terutama sekali terkait dengan maraknya pembajakan lagu yang masih terus berlanjut.

Persoalan di atas menjadi persoalan khusus, sekaligus mendapat perhatian serius dari Sam, penyanyi legendaris dari Grup Trio Bimbo dalam acara minum teh senja hari di Kediaman Resmi Dubes RI  untuk Jepang di Tokyo, Kamis 20 Maret 2014 kemarin.

"Dalam suasana maraknya pembajakan, mana mungkin seniman dapat hidup dan terus berkreasi serta bernyanyi," kata Sam menuturkan kisahnya.

Terutama, jika saat pulang ke rumah. Istri para seniman mengeluh tentang tidak menyalanya periuk nasi akibat hak dan rezeki para seniman yang dirampas melalui pembajakan, lanjut seniman berusia 72 tahun yg tetap bersuara merdu dan bergaya trendi ini.

Menanggapi hal di atas, Dubes Yusron Ihza Mahendra, menyatakan keprihatinan yang amat mendalam. Dengan nada serius tapi sekaligus juga jenaka, Dubes Yusron mengatakan sayang  dirinya hanya pencinta lagu atau musik, dan bukan pencipta.

"Jika pencipta, saya akan ciptakan lagu berjudul Balada Seorang Seniman. Isinya adalah menuturkan kisah sedih para seniman yang haknya dirampas para pembajak dan sekaligus juga oleh pemcintanya sendiri melalui pencetakan dan pembelian CD bajakan," ujar Dubes Yusron, sambil merujuk lagu "Balada Seorang Biduan" sebagai inspirasi bagi lagu yang mungkin diciptakan itu.

Sam berada di Tokyo bersama tim yang dipimpin Dirjen HAKI, Ahmad M Romli, guna mengurusi masalah HAKI. Termasuk di dalamnya, adalah rencana membentuk Forum HAKI Indonesia-Jepang yang nantinya akan berkembang menjadi forum yang lebih luas guna melindungi Hak Kekayaan Intelektual di Kawasan Asia Pasifik.

Dubes Yusron menyatakan akan memfasilitasi sekuat tenaga rencana pembentukan forum di atas.

"Saya yakin masalah HAKI akan dapat teratasi. Apalagi Dirjen kita, Ahmad M Romli sekaligus merupakan ahli hukum yang piawai," ujar dia.

Sam dan rombongan secara kebetulan tiba bersamaan dengan rombongan Femina Grup yang hadir berpartisipasi mengisi Japan Fashion Week yang digelar di Tokyo. Kedua rombongan ini diundang Dubes Yusron dan istri untuk minum teh bersama sebagai sambutan dan kehangatan KBRI Tokyo, yang merupakan wakil pemerintah dan masyarakat Indonesia di Jepang. (mar)

Penulis
Yusron Ihza
Tokyo, yixxx@yahoo.com

Baca juga:
`Kokoro No Tomo` Hibur Istri PM Abe di Wisma Duta Tokyo
Menu `Doktrin Fukuda` di Pesta Jepang untuk Dubes Yusron
Kenangan Manis Dubes AS untuk Jepang tentang Indonesia


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya