Unik, Perayaan Adat Hari Jadi Desa Jeladri Pasuruan

Indonesia mempunyai beragam budaya yang eksotis dan filosofis. Salah satunya adalah acara ulang tahun desa di Jeladri.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Okt 2014, 11:14 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 11:14 WIB
Unik, Perayaan Adat Hari Jadi Desa Jeladri Pasuruan
Indonesia mempunyai beragam budaya yang eksotis dan filosofis. Salah satunya adalah acara ulang tahun desa di Jeladri.

Citizen6, Pasuruan Desa Jeladri, sebuah Desa kecil yang berada dalam Kecamatan WInongan, Kabupaten Pasuruan bulan ini mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun. Entah sudah berapa usia Desa ini belum sempat saya tanyakan kepada Kepala Desa setempat.

Ditengah berbahagianya Indonesia dengan pelantikan Presiden Indonesia yang baru, Acara Perayaan Hari Ulang Tahun Desa Jeladri juga berlangsung begitu meriah. Meski Acaranya tidak berlangsung lama, atau hanya sekitar 2 Jam, namun warga Desa Jeladri dan sekitarnya terihat begitu antusias.

Sebuah Lomba kreasi “Ancak” itulah sebutan warga sekitar yang mayoritas berbahasa Madura dan Jawa tersebut. Tak besar memang hadiah yang ditawarkan, hanya sebesar Rp 500.000,- untuk juara pertama, Rp 300.000,- untuk juara kedua dan Rp200.000,- untuk Juara ketiga.

“Ancak” adalah sebutan untuk sebuah tempat untuk menaruh makanan atau snack yang di kumpulkan masing-masing RT. Untuk bentuk tidak dibatasi akan di buat seperti apa, namun intinya adalah pada Ancak tersebut terdapat nasi kuning sebagai tanda Selamatan/Syukuran.

Berikut adalah beberapa Ancak yang telah di lombakan pada 19 Oktober 2014.
 
 



Itulah beberapa contoh hasil kreasi antar RT Desa Jeladri Winongan, Pasuruan.  Sebuah adat dari nenek moyang yang tetap terjaga sampai sekarang. Mungkin, Desa ini sangat asing bagi orang-orang diluar Pasuruan, bahkan banyak dari warga Pasuruan sendiri ada yang tidak mengenal Desa kecil ini.

Meski demikian, Desa Jeladri adalah salah satu Desa yang ditempati beberapa Industri, namun sayang Sumber Daya Manusia yang kurang, membuat warga disini lebih banyak menjadi kuli bangunan dan juga buruh tani. Bahkan, jumlah pengangguran di Desa ini juga banyak, terutama bagi masyarakat yang berusia 30 tahun keatas. Mereka hidup ditengah lahan yang mayoritas kering dan hanya memanfaatkan tadah hujan untuk menanami tanah yang dimiliki oleh warga.

Akhir kata, semoga Desa Jeladri menjadi salah satu contoh suatu saat nanti, karena Desa ini masih memiliki rasa Gotong Royong yang besar daripada kehidupan di kota. Dan mungkin pemerintah kabupaten Pasuruan juga lebih memerhatikan Desa ini agar terus berkembang. Bukan hanya Industri pemecah batu yang masuk desa ini, melainkan industry-industri lain juga masuk desa ini.

Selamat ulang Tahun Desa Jeladri, Semoga Seluruh warga Desa Jeladri Menjadi Contoh yang baik bagi desa-desa lain dan Semoga Gotong Royong yang telah banyak ditinggalkan tetap terjaga. Dan semoga Desa Jeladri tetap makmur dan sejahtera. Dengan peningkatan taraf hidup yang lebih baik lagi suatu saat nanti.


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya