Mega-Mega dalam Persembahan Untuk Arifin C. Noer

Mega Mega menjadi persembahan dari Prodi Teater IKJ Jakarta dalam Helateater Salihara, Persembahan Untuk Arifin C. Noer

oleh Rina Nurjanah diperbarui 13 Apr 2015, 15:31 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2015, 15:31 WIB
Helateater Salihara: Mega-mega
Komunitas Salihara/Foto: Witjak Widhi Cahya

Liputan6.com, Jakarta "Kita tidak pernah mendapatkan, tapi selalu merasa kehilangan"

Kalimat yang menjadi pembuka pun penutup dari pementasan Mega-Mega yang dipersembahkan oleh Prodi Teater IKJ Jakarta ini kiranya memberi kesan tersendiri. Pentas yang disutradarai oleh Bejo Sulaktono ini menampilkan hidup para kaum marjinal pada Sabtu dan Minggu, 11-12 April 2015 di Teater Salihara. Pertunjukan berlangsung kurang lebih selama 90 menit sejak dimulai pukul 20.00 WIB dengan tata panggung yang sederhana.

Naskah Mega-Mega yang lahir pada 1967 dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai Lakon Sandiwara Terbaik dari Badan Pembina Teater Nasional Indonesia (BPTNI) ini dimainkan dengan cukup apik oleh Megarita, Hestu Wreda, Arief Wiyatna, Rini Samsi, Banon Gautama, dan Aryo Nagoro. Sebanyak 7 karakter dalam pentas ini mewakili mereka, kaum marjinal pinggiran kota yang hidup dengan mimpinya masing-masing.

Komunitas Salihara/Foto: Witjak Widhi Cahya

Mae (diperankan oleh Megarita), perempuan tua yang mandul mengharapkan bisa memiliki anak menjadi sosok perekat, ibu bagi tokoh-tokoh lainnya, meski pada akhirnya ditinggalkan juga. Retno, seorang pelacur dengan baju dan gincu merah menyala tetaplah mengharapkan sebuah keluarga yang utuh pasca kehancuran rumah tangga sebelumnya. Koyal, pemuda yang mempikan kekayaan lebih dari yang lain terus saja berjudi dengan nasib melalui lotre. Tukijan, Panut, dan Hamung, mereka sama seperti kita memimpikan hidup yang lebih baik bahkan dengan mencuri.

Komunitas Salihara/Foto: Witjak Widhi Cahya

Mereka hidup bersama, sebagai sebuah keluarga yang memelihara mimpi-mimpinya. Mereka hidup bersama dengan saling menguatkan meski pada akhirnya saling meninggalkan, mencari mimpinya. Nampak dalam naskah drama Mega-Mega ini, impian menjadi hal penting untuk menjaga kehidupan ditengah realita yang terkadang berat. Eksistensi diri pun menjadi hal yang turut dipertanyakan.

Helateater Salihara "Persembahan Untuk Arifin C. Noer" berikutnya tampil pada 16-19 April 2015 dan 23-25 April 2015. Untuk tiket dan jadwal lebih lengkap bisa langsung mengunjungi website salihara.org atau pantau terus twitternya @salihara.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya