Perempuan ini Menjadikan Beberapa Manekin Sebagai Keluarganya

Kita terbiasa menilai orang dari luarnya saja, seperti penampilan, status sosial, pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Apr 2015, 15:03 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2015, 15:03 WIB
Perempuan ini Menjadikan Beberapa Manekin Sebagai Keluarganya
Kita terbiasa menilai orang dari luarnya saja, seperti penampilan, status sosial, pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya.

Citizen6, Jakarta Kita terbiasa menilai orang dari luarnya saja, seperti penampilan, status sosial, pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya. Begitu pula saat melihat status hubungan seseorang. Ya saat melihat orang yang berada di usia matang namun belum menikah ada saja berbagai komentar yang terlontar.

Kita terbiasa menilai orang dari luarnya saja, seperti penampilan, status sosial, pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya.

Untuk membantah penilaian dari orang atas status hubungan, maka fotografer Suzanne Heintz membuat seri foto keluarga. Berbagai aktivitas sehari-hari keluarga dijadikan foto yang artistik dan menarik. Namun ada yang unik dari foto keluarga ala Heintz. Anggota keluarga Heintz terdiri dari seorang ibu yang diperankan oleh Heintz, seorang ayah dan anak perempuan yang berupa manekin.
 
“Saya memulai seri potret diri di tahun-tahun awal karir saya. Ketika saya mulai menghadapi apa yang tampaknya menjadi tekanan universal untuk bergegas dan mewujudkan pernikahan sebelum saya layu menjadi ‘Perawan Tua’. Rasanya seperti gagasan kuno,” tulis Heintz seperti dilansir dari boredpanda.com, Senin (20/4/15).

 

Kita terbiasa menilai orang dari luarnya saja, seperti penampilan, status sosial, pekerjaan, dan aspek-aspek lainnya.

Tekanan tersebut malah memberikan ide kepadanya untuk membentuk keluarga dengan manekin. Dari seri foto manekin keluarga ini, Heintz menunjukkan sisi aneh dan lucu yang dengan sengaja menunjukkan keunikan dari keluarganya.
 
Walaupun Heintz menggunakan dirinya sebagai sosok ibu dalam foto, namun ada pesan yang lebih besar lagi yang ingin disampaikannya. Dia ingin menunjukkan bahwa berkeluarga adalah apa yang diharapkan orang sekitar terhadap wanita. Namun kita sebagai wanita harus cerdas untuk menolak terus-terusan didefinisikan orang lain hanya dari apakah kita memiliki peran sebagai istri dan ibu.

Penulis:

Nabilah Rahmagitha

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya