Mulia, 2 Pemuda Ini Buka Jasa Cuci Baju Gratis untuk Tunawisma

Tidak semua orang mau atau mampu mengembangkan ide kreatifnya untuk menolong sesamanya

oleh Karmin Winarta diperbarui 05 Apr 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 16:00 WIB
Mulia, 2 Pemuda Ini Buka Jasa Cuci Baju Gratis untuk Tunawisma
Tidak semua orang mau atau mampu mengembangkan ide kreatifnya untuk menolong sesamanya

Citizen6, Bone Tidak semua orang mau atau mampu mengembangkan ide kreatifnya untuk menolong sesamanya, khususnya mereka yang kurang beruntung.

Patutdiancungi jempol bagi dua pemuda yang berusia 21 tahun,LucasPatchett danNicholasMarchesi, yang menyediakan jasalaundry gratis untuk para tunawisma.

Dilansir dari HuffingtonPost, Selasa (05/04/2016), Lucas dan Marchesi ingin mencari cara membantu orang lain dengan mencuci baju para tunawisma dengan tujuan ingin mengembalikan rasa hormat dan martabat bagi tunawisma itu sendiri.

"Tujuan kami awalnya adalah untuk meningkatkan kehidupan yang higienis di kalangan tunawisma," ujar Lucas

"Kita sangat terpukau, bagaimana masalah sederhana, seperti higienis di kalangan tunawisma tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat luas," ujar Nicholas.

Hanya dengan cara memasukan mesin cuci dan pengering ke dalam mobil, dan berkeliling di kota Brisbane untuk menawarkan jasa mencucinya sudah mampu menolong nilai ekonomi kehidupan tunawisma.

Bagaimana tidak, biasanya untuk mencuci setumpuk baju diperlukan biaya sekitar AS $10 atau setara Rp 130.000 dan bagi orang-orang tunawisma jumlah uang itu bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih diperlukan.

Bukan hanya mencuci baju saja, keduanya juga menyediakan jasa lain yaitu mengobrol dengan para tunawisma.

"Di saat orang-orang pada umumnya memiliki pandangan negatif pada tunawisma, mengobrol dengan mereka bisa memberikan efek baik untuk kesehatan mentalnya" tambah Marchesi.

Jasa laundry ini diberi nama Orange Sky Laundry ini memang merupakan jasa laundry pertama untuk tunawisma. Aksinya yang semula hanya dilakukan berdua ini memperoleh dukungan dari pemerintah. Pelan-pelan, ide kerennya itu mulai dikenal dan populer. Dalam waktu kurang dua tahun, aksinya ini telah berkembang di lima kota. Dan sekarng ia telah mampu mengajak 400an sukarelawan untuk bergabung mendukung aksinya yang mulia ini.

 Hebat, bukan ?

Penulis:
Christyana Caroline

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya