Demi Dapat Uang Asuransi, Wanita Ini Potong Tangan dan Kakinya

Polisi Vietnam menahan seorang wanita dengan tuduhan menipu polis asuransi dengan memotong tangan dan kakinya sendiri

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 25 Agu 2016, 14:15 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 14:15 WIB
Tipu Polis Asuransi, Wanita Vietnam Potong Tangan dan Kakinya
Tipu Polis Asuransi, Wanita Vietnam Potong Tangan dan Kakinya. Foto : BBC

Liputan6.com, Hanoi - Hasrat mendapatkan uang dengan jumlah besar membuat wanita di Vietnam ini melakukan hal yang tidak masuk diakal. Dilansir dari BBC, Kamis (25/6/2016), menurut keterangan dari polisi Vietnam, Ly Thi N wanita berumur 30 tahun memotong tangan dan kakinya sendiri untuk menipu polis asuransi yang dimilikinya.

Ly Thi N mengaku tertabrak kereta api, akibatnya ia kehilangan kaki dan tangan kanannya. Atas kejadian ini, ia mengajukan klaim asuransi dengan polis yang telah dimiliki sebelumnya. Ly Thi N berharap mendapatkan klaim US $ 150.000 atau hampir dua miliar rupiah. Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi Vietnam menemukan fakta lain.

Dikutip dari laman People's Police of Vietnam, Ly Thi N membayar temannya untuk memotong satu kaki dan tangan kanannya agar terlihat mengalami kecelakaan. Temannya, Doan Van D, kemudian menelepon polisi dan mengabarkan telah menemukan Ly Thi N tergeletak berlumuran darah di pinggir rel kereta api.

Disebutkan, Doan Van D dibayar sekitar 30 juta rupiah untuk memuluskan aksi ini. Sontak, berita ini segera menjadi viral di media sosial Vietnam. Beberapa netizen menganggap aksi ini sebagai penipuan yang tak masuk akal, namun beberapa netizen menganggap Ly Thi N sedang putus asa hingga berani berbuat nekat.

Simak kelanjutan artikel dan komentar netizen Vietnam dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6. 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya