Liputan6.com, Jakarta Ruang Terbuka Hijau (RTH) mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kelangsungan lingkungan perkotaan. Hal itu diungkapkan Hari Sulistiyowati, Ph.D. dalam Workshop Kombi Ekologi Evergreen, Biologi FMIPA Universitas Jember, hari kedua pada Sabtu (01/10/16).
Baca Juga
Advertisement
RTH sangat penting keberadaannya di dalam tata ruang kota. RTH dalam kota merupakan pemanfaatan ruang terbuka yang berisi tanaman hijau atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah atau budi daya tanaman oleh manusia seperti jalur hijau, pertamanan, lahan pertanian, dan hutan kota.
Demikian halnya dengan lingkungan kampus, kampus UNEJ merupakan paru-paru Kota Jember karena sekitar 10 % dari total kawasannya merupakan RTH non-publik yang disediakan untuk menciptakan suasana asri dan nyaman sekaligus menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida yang ada di lingkungan sekitarnya.
Konsep ini akan lebih terasa jika lingkungan Jurusan Biologi juga diperkaya oleh vegetasi yang rimbun. Salah satu upaya pembelajaran lingkungan hidup yang dapat meningkatkan kepekaan mahasiswa akan nilai penting RTH adalah dengan ikut terlibat secara langsung.
“Workshop ini kami desain bukan hanya dengan pemberian materi saja, namun langsung praktek di lapangan agar peserta dapat memahami secara detail metode apa saja yang digunakan. Simulasinya kami lakukan di ruang terbuka hijau sekitar Fakultas MIPA Universitas Jember”, ujar Santi Feronika, Ketua Panitia.
Acara hari pertama pada Sabtu (24/9/16), peserta diberi penjelasan oleh Hari Sulistiyowati, Ph.D., tentang bagaimana cara mengukur dan menghitung biomassa pohon, phytomassa tumbuhan bawah, nekromassa, total karbon, dan oksigen yang dihasilkan oleh pohon.
Peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan diberi tugas untuk mengukur beberapa parameter dan mengambil sampel tumbuhan yang ada. Lebih lanjut, Hari mengungkapkan bahwa 1 pohon dewasa dapat menghasilkan oksigen sebanyak 20,4 kg/hari, sedangkan manusia membutuhkan oksigen sebanyak 0,84 kg/hari.
Selain itu, pohon dapat menyerap karbondioksida sebanyak 28,2 kg/hari, sedangkan manusia menghasilkan karbondioksida sebanyak 0,48 kg/hari. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya RTH sebagai penyuplai oksigen bagi manusia dan menyerap emisi karbondioksida yang ada, mengingat saat ini pembangunan yang tinggi terkadang menggusur ruang terbuka hijau.
Sandy, Ketua Kombi Ekologi Evergreen mengungkapkan bahwa acara ini sangat memberi ilmu baru bagi mahasiswa khususnya yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan tema tersebut. Dengan mengikuti workshop ini, peserta dapat belajar dahulu teknik-teknik yang perlu dipahami secara singkat dan jelas.
Penulis:
Hendy Dwi Warmiko
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6