Pelatihan Bantuan Hidup Dasar UNAIR Pecahkan Rekor Indonesia

Universitas Airlangga menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang melibatkan para santri Gontor kegiatan ini juga memecahkan rekor

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 27 Des 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 20:00 WIB
Praktik pelatihan bantuan hidup dasar di Pondok Pesantren Gontor Putri. Foto: Humas UNAIR
Praktik pelatihan bantuan hidup dasar di Pondok Pesantren Gontor Putri. Foto: Humas UNAIR

Liputan6.com, Surabaya - Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jawa Timur menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang melibatkan para santri Gontor, kegiatan ini juga memecahkan rekor. Kegiatan yang diikuti dokter di Departemen Anestesiologi dan Reanimasi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, memecahkan rekor Indonesia versi Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID), Minggu (25/12/2016).

Ada tiga rekor yang dipecahkan UNAIR di kegiatan ini. Pertama, rekor pelatihan massal yang diikuti sekitar 1.656 santriwan dan santriwati. Kedua, di pondok putri, rekor yang dipecahkan adalah pelatihan massal dengan instruktur dan peserta seluruhnya perempuan terbanyak yakni 600 orang. Ketiga, di kedua tempat, pijat jantung massal tanpa berhenti selama 15 menit dengan total 198.000 kali pijatan. Mereka menggunakan maneken sebagai alat bantu peraga dalam pelatihan ini.

"Hari ini, kita bukan hanya menciptakan rekor baru di Indonesia tetapi juga dunia," tutur Paulus Pangka, Direktur Utama LEPRID, ketika memberikan penghargaannya kepada Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U.

Berlokasi di Pondok Pesantren Gontor Putra 3 dan Putri 5 Kediri, kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar diikuti oleh sekitar 1.656 santriwan dan santriwati. Sedangkan, kegiatan ini sendiri melibatkan 400 instruktur yang terdiri dari 21 dokter spesialis anestesi, 69 dokter umum, 175 mahasiswa FK UNAIR, dan 135 tenaga medis lainnya.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum, dalam hal ini santri Gontor. Dengan adanya kegiatan ini santri memiliki bekal jika terjadi keadaan darurat, santri sudah dapat mengetahui pertolongan seperti apa yang diperlukan.

Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Tukang Cendol Tampan Ini Diburu Jutaan Netizen! Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis:

Febri Seftian Ramadhan N

Universitas Bung Karno

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya