Rayakan Hari Jadi Ke-40, Teater Koma Pentaskan Opera Ikan Asin

Pementasan ini disadur dari lakon The Beggar’s Opera karya John Gay dan musik J.C. Pepusch yang dipentaskan tahun 1728 di London.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Feb 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 18:30 WIB
Rayakan Hari Jadi Ke-40, Teater Koma Pentaskan Opera Ikan Asin
Pementasan ini disadur dari lakon The Beggar’s Opera karya John Gay dan musik J.C. Pepusch yang dipentaskan tahun 1728 di London.

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan hari jadi yang ke-40 pada 1 Maret mendatang, Teater Koma didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan lakon dengan judul Opera Ikan Asin. Pentas ini akan digelar di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue mulai dari tanggal 2-5 Maret 2017.

Pementasan yang disadur dari lakon The Beggar’s Opera karya John Gay dan musik J.C. Pepusch yang dipentaskan tahun 1728 di London, lakon Die Dreigroschenoper atau The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht dengan komposisi musik dari Kurt Weill yang dipentaskan pertama kali di Theater am Schiffbauerdam, Berlin pada 31 Agustus 1928.

Lakon inilah yang kemudian disadur oleh N. Riantiarno. Judulnya pun menjadi Opera Ikan Asin, sedangkan latar peristiwa, London sekitar abad ke-19, dipindahkan ke Batavia abad ke-20, jaman Hindia Belanda.

Opera Ikan Asin bercerita tentang Si Raja Bandit Batavia, Mekhit alias Mat Piso menikahi Poli Picum tanpa seijin Ayahnya, Natasasmita Picum, juragan pengemis se-Batavia. Picum mengancam Kartamarma, Asisten Kepala Polisi Batavia yang juga sahabat Mekhit, bahwa para pengemisnya akan mengacaukan upacara pengobatan gubernur jendral yang baru. Terpaksa Mekhit ditangkap, dia akan digantung tepat saat upacara penobatan, tapi saat tali menjerat leher, datang surat keputusan dari Gubernur Jendral, apa isinya?

“Inilah lakon tentang sebuah era yang penuh ketidakjelasan. Raja Bandit dijadikan pahlawan oleh masyarakat. Para petinggi hukum bersahabat dengan para penjahat kakap, sogok-menyogok adalah sebuah kewajaran. Hukum pun bisa disandera oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi. Jaman di mana titah penguasa tertinggi memutar balik keputusan pengadilan. Naskah ini akan ditampilkan sama seperti naskah yang asli, komposisi musik karya Kurt Weill yang terkenal dalam lakon 'The Threepenny Opera' pun tidak diubah, hanya diaransemen kembali oleh Fero,” ujar Nano Riantiarno, sutradara pementasan Opera Ikan Asin.

Pementasan Opera Ikan Asin kali ini menampilkan Budi Ros, Cornelia Agatha, Sari Madjid Prianggoro, Alex Fatahillah, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Budi Suryadi, Daisy Lantang, Ratna Ully, Naomi Lumban Gaol, Suntea Sisca, Dana Hassan, Ariffano Marshall, Allen Guntara, Sir Ilham Jambak, Julung Ramadan, Bangkit Sanjaya, Bayu Dharmawan Saleh, Adri Prasetyo, Sekar Dewantari, Netta Kusumah Dewi, Joind Byuwinanda dan Rangga Riantiarno.

Para pemain tersebut akan dibalut dengan keindahan kostum dari Samuel Wattimena, koreografi oleh Ratna Ully dan bimbingan vokal dari Naomi Lumban Gaol serta tata rias garapan Sena Sukarya dan PAC Martha Tilaar memperkuat aksi pemain. Lirik-lirik gubahan N. Riantiarno disertai komposisi musik Kurt Weill dengan aransemen garapan Fero Aldiansya Stefanus semakin menghiasi lakon ini. Tata artistik dan tata cahaya panggung digarap oleh Taufan S. Chandranegara, didukung oleh Pimpinan Panggung Sari Madjid Prianggoro, pengarah teknik Tinton Prianggoro serta pimpinan produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan co-sutradara Ohan Adiputra dan Sutradara N. Riantiarno.

“Dukungan dan apresiasi yang diberikan dari banyak pihak senantiasa mendampingi perjalanan kami selama 40 tahun berkarya. Ucapan terima kasih dan syukur harus diucapkan kepada para pemain dan pekerja yang telah menunjukan dedikasinya selama 3 bulan proses latihan. Apa yang tersaji di panggung adalah hasil kerja keras mereka. Lakon yang pernah kami bawakan di tahun 1983 ini kembali dipentaskan sekaligus merayakan hari jadi Teater Koma yang ke-40. Semoga penonton dapat mengambil makna dan pesan moral yang berusaha kami sampaikan dalam lakon ini,” ujar Ratna Riantiarno, Pimpinan Produksi Teater Koma.

Teater Koma pertama kali mementaskan lakon ini pada 30 Juli hingga 8 Agustus 1983 di Teater Tertutup Taman Ismail Marzuki. Dipentaskan lagi pada 20-21 Agustus 1983 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Di tahun 1999, Teater Koma menampilkan lakon ini di Graha Bhakti Budaya di tanggal 10-24 April 1999.

Produksi ke-147 yang bertepatan dengan hari jadi ke-40 Teater Koma pada 1 Maret, Opera Ikan Asin, akan dipentaskan di Ciputra Artpreneur Jakarta mulai dari tanggal 2 hingga 5 Maret 2017, pukul 19.30 WIB kecuali hari Minggu, pukul 13.30 WIB.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya