Chaiten, Kota Misterius yang Tenggelam dalam Abu Gunung Api

Kota yang satu ini porak-poranda dan tenggelam dalam lumpur abu gunung api setelah letusan besar terjadi. Bagaimana ceritanya?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Mar 2017, 13:16 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 13:16 WIB
Chaiten, Kota Misterius yang Tenggelam dalam Abu Gunung Api
Kota yang satu ini porak-poranda dan tenggelam dalam lumpur abu gunung api setelah letusan besar terjadi. Bagaimana ceritanya?

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari pada tanggal 02 Mei 2008, gunung api yang terletak sekitar 10 km di utara kota Chaiten, Chile, mengeluarkan suara bergemuruh setelah hampir 10.000 tahun tidak aktif. Abu vulkanik membumbung tinggi hingga 17 km dan menyelimuti seluruh kota.

Saat itu, sekitar 4.000 orang yang tinggal di Chaiten segera dievakuasi. Gunung berapi Chaiten terus meletus selama beberapa hari dan suara yang dihasilkan makin keras. Awan abu setinggi 30 km melayang di Chili, Argentina, hingga Samudera Atlantik.

Kota Chaiten porak-poranda akibat letusan gunung api itu. Hujan deras menyapu abu dan lumpur yang mengendap di kawah, sisi gunung berapi, mengalir menuju kota. Lahar yang telah dingin pun mengeras dan mengendap menyelimuti seluruh kota. Hampir setengah dari kota hancur.

Untungnya, kota ini sudah dievakuasi sehingga tak ada korban jiwa. Namun kerugian yang ditinggalkan sangat besar. Bangunan runtuh, jalan-jalan hancur, rumah dan mobil tertutup oleh aliran lahar.

Bertahun-tahun, kota Chaiten dibiarkan terkubur di bawah lapisan tebal lumpur. Setengah kota yang selamat dari bencana malah tumbuh menjadi pusat pariwisata. Wisatawan datang untuk melihat kota yang terkubur lumpur.

- 

Melansir dari Amusingplanet, Kamis (23/03/2017), awalnya setelah bencana, pemerintah berencana untuk memindahkan penduduk Chaiten ke sebuah kota baru. Akan tetapi warga menolak dan memutuskan untuk tetap tinggal. Penduduk yang selamat malah bermukim di sisa wilayah Chaiten yang tak terkubur abu gunung api.

Walau demikian, kondisi mereka tetap tidak aman. Mereka berisiko terkubur di bawah lahar bila letusan lain datang. Terlebih, hingga kini gunung berapi itu masih aktif meski hanya aktivitas ringan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya